Antara Rumah atau Mobil, Mana yang Jadi Prioritas Finansial yang Tepat?

Bingung beli rumah dulu atau mobil dulu? Simak panduan lengkap prioritas finansial, tips cicilan sehat, dan cara Skorlife bantu kamu.

Bagi banyak orang, terutama generasi muda seperti milenial dan Gen Z, punya rumah dan mobil pribadi sering dianggap sebagai simbol keberhasilan hidup. Bayangkan: bisa punya rumah sendiri tanpa harus bayar sewa, dan bisa ke mana pun tanpa tergantung transportasi umum,  keduanya tentu menyenangkan!

Namun, di tengah biaya hidup yang semakin tinggi serta terus meningkatnya harga properti, tak sedikit orang akhirnya dihadapkan pada dilema besar: lebih baik beli rumah dulu atau mobil dulu?

Kalau kamu juga sedang di fase itu, tenang. Kita akan bahas pertimbangan secara bijak berdasarkan kebutuhan, kemampuan finansial, serta tujuan jangka panjang antara rumah dan mobil?

Baca juga: Sewa atau Beli Rumah? Ini Pertimbangan yang Wajib Kamu Tahu

Prioritas antara Rumah atau Mobil

1. Pahami Nilai Jangka Panjang: Rumah Naik, Mobil Turun

Sebelum bicara soal gengsi, mari kita bahas fakta finansial yang sering dilupakan banyak orang.

📈 Rumah adalah aset jangka panjang.
Nilainya cenderung naik seiring waktu. Bahkan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bekasi, atau Tangerang, harga tanah bisa naik 5-10% per tahun, tergantung lokasi serta fasilitas sekitar. Jadi, ketika kamu membeli rumah, kamu sebenarnya sedang menanam modal.

📉 Mobil, sebaliknya, termasuk aset menyusut (depresiasi).
Begitu keluar dari showroom, nilai jualnya bisa langsung turun 10-20%. Setelah lima tahun, nilainya bisa tinggal setengahnya, belum lagi biaya perawatan, servis rutin, pajak kendaraan, hingga bahan bakar.

Artinya, jika kamu ingin berinvestasi untuk masa depan, rumah punya potensi lebih besar untuk menjadi aset produktif, sedangkan mobil lebih cocok untuk menunjang aktivitas dan mobilitas.

💡 Tips: Sebelum mengajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) atau kredit mobil, pastikan kamu tahu kondisi skor kredit. Dengan fitur Cek Riwayat Kredit di aplikasi Skorlife, kamu bisa tahu seberapa sehat riwayat kreditmu serta seberapa besar peluang pengajuan kreditmu disetujui.

2. Tentukan Berdasarkan Kebutuhan Hidup, Bukan Gaya Hidup

Banyak orang membeli sesuatu karena ingin terlihat sukses, bukan karena benar-benar membutuhkannya. Padahal, kebutuhan dan keinginan adalah dua hal berbeda.

Sebelum menentukan prioritas, coba tanyakan ke dirimu sendiri:

  • Apakah kamu tinggal di kota dengan transportasi publik memadai?
  • Seberapa tinggi mobilitas kamu setiap hari?
  • Apakah kamu masih tinggal dengan orang tua atau sudah menyewa tempat tinggal?
  • Apakah membeli mobil bisa meningkatkan produktivitas atau penghasilanmu?

Contoh kasus:

  • Kalau kamu tinggal di kota dengan transportasi publik yang bagus (seperti Jakarta dengan MRT atau TransJakarta), dan kamu bekerja hybrid atau remote, beli rumah lebih masuk akal karena kamu tidak terlalu butuh mobil setiap hari.
  • Tapi kalau kamu bekerja di luar kota, atau pekerjaanmu menuntut mobilitas tinggi (sales, logistik, konsultan lapangan), mobil bisa jadi prioritas utama.
Rumah atau Mobil Dulu? Ini Panduan Prioritas Finansialmu
Sumber gambar: Freepik

3. Hitung Kemampuan Finansialmu Secara Realistis

Mau rumah atau mobil, semuanya butuh komitmen jangka panjang. Jangan sampai keputusan impulsif malah bikin kamu kejar-kejaran sama cicilan.

Berikut panduan umumnya:

  • Idealnya, total cicilan tidak lebih dari 30% penghasilan bulanan.
  • Siapkan uang muka (DP) minimal 20% agar beban cicilan lebih ringan.
  • Jangan lupakan biaya tambahan: asuransi, bunga, biaya notaris, atau biaya balik nama.
  • Sisihkan dana darurat 3-6 bulan pengeluaran, supaya kamu tetap aman jika terjadi hal tak terduga.

🎯 Gunakan Skorlife untuk bantu hitung peluangmu!
Dengan fitur Peluang Pengajuan Kredit, kamu bisa tahu seberapa besar kemungkinan pengajuan KPR atau kredit mobilmu disetujui. Hasilnya didasarkan pada profil keuangan dan skor kreditmu secara aktual, jadi kamu bisa mengajukan dengan percaya diri.

Baca juga: Beli Rumah atau Apartemen: Mana yang Lebih Baik?

4. Bandingkan Biaya Kepemilikan Secara Menyeluruh

Aspek Rumah Mobil
Nilai Aset Naik seiring waktu (bisa jadi investasi) Turun seiring pemakaian
Biaya Perawatan Renovasi, listrik, air, pajak properti Servis, BBM, pajak kendaraan
Kebutuhan Tambahan Furnitur, keamanan, perbaikan Parkir, tol, ban, oli
Fungsi Tempat tinggal, bisa disewakan Mobilitas & efisiensi waktu
Potensi Untung Bisa jadi aset produktif (disewakan) Nilai jual cenderung menurun

Kalau dilihat dari sisi finansial murni, rumah lebih unggul karena bisa jadi aset yang terus berkembang nilainya. Namun, mobil unggul dari sisi fungsionalitas, terutama kalau mobilitasmu tinggi dan waktumu berharga.

sewa atau beli rumah

5. Pertimbangkan Tahap Hidupmu Saat Ini

Setiap orang punya prioritas dan kebutuhan berbeda tergantung fase hidupnya:

  • Single & masih tinggal dengan orang tua:
    Mungkin belum mendesak untuk punya rumah, tapi mobil bisa membantu meningkatkan produktivitas kerja.
  • Tinggal sendiri atau menyewa tempat:
    Beli rumah bisa jadi pilihan lebih bijak agar kamu berhenti “membuang” uang untuk sewa.
  • Sudah menikah atau berencana berkeluarga:
    Rumah jadi prioritas utama karena menyangkut kenyamanan serta stabilitas keluarga.
  • Pekerjaan dengan mobilitas tinggi:
    Mobil bisa jadi investasi produktif untuk menunjang karier dan penghasilan.

Insight: Tidak semua aset “produktif” secara nominal, tapi keduanya bisa jadi investasi untuk kenyamanan dan efisiensi hidup. Yang penting adalah menyesuaikan dengan kondisi finansial serta tujuan pribadimu.

Baca juga: Perhitungan KPR: Cara Hitung Cicilan & Simulasi Kredit Rumah

6. Alternatif Mobilitas: Gak Selalu Harus Mobil Pribadi

Kalau bujet belum memungkinkan untuk membeli mobil, bukan berarti kamu gak bisa hidup nyaman. Sekarang banyak opsi mobilitas lebih fleksibel:

  • Transportasi umum (MRT, bus, commuter line)
  • Ojek online dan car sharing
  • Sepeda motor pribadi (lebih hemat & fleksibel)
  • Tinggal di lokasi strategis agar dekat dengan pusat aktivitas

Dengan strategi ini, kamu bisa tetap produktif tanpa menambah beban finansial. Sambil jalan, kamu bisa fokus menabung untuk DP rumah.

7. Manfaatkan Program Pemerintah & Skema KPR Bersubsidi

Pemerintah saat ini gencar mendorong kepemilikan rumah melalui berbagai program, misalnya:

  • KPR Subsidi (FLPP): Suku bunga rendah dan DP ringan.
    Bantuan Pembiayaan Perumahan Tapera: Tabungan perumahan bagi pekerja formal.
  • Insentif PPN DTP (jika masih berlaku): Diskon pajak untuk rumah baru tertentu.

Contohnya, di Jabodetabek, kamu sudah bisa mendapatkan rumah bersubsidi dengan harga sekitar Rp200-300 jutaan untuk tipe 30-36 m².

Sebelum mengajukan KPR, pastikan skor kreditmu bersih agar prosesnya lancar. Kamu bisa cek riwayat kredit di aplikasi Skorlife untuk memastikan tidak ada tunggakan atau catatan buruk yang bisa bikin pengajuan KPR ditolak.

Kesimpulan: Rumah atau Mobil, Pilih yang Selaras dengan Tujuan Finansialmu

Pada akhirnya, tidak ada jawaban yang mutlak benar. Semua tergantung pada kebutuhan, kemampuan, serta tujuan finansialmu.

Tapi jika dilihat dari sisi investasi jangka panjang dan kestabilan hidup, rumah umumnya menjadi pilihan yang lebih bijak. Mobil bisa menyusul ketika kondisi keuangan sudah lebih stabil.

Apa pun keputusanmu, pastikan kamu punya perencanaan matang serta mengelola keuangan dengan cerdas. Gunakan Skorlife untuk bantu kamu memantau skor kredit, peluang kredit disetujui, serta rekomendasi pembayaran agar rencana keuanganmu tetap on track.


FAQ seputar Beli Rumah atau Mobil

  1. Apa keuntungan beli rumah dulu dibanding mobil?

Nilai rumah cenderung naik dari waktu ke waktu, sementara nilai mobil menurun. Rumah juga bisa disewakan, sehingga berpotensi menghasilkan passive income. Selain itu, rumah termasuk aset yang bisa diwariskan dan memberi rasa aman secara jangka panjang.

  1. Kapan waktu yang tepat beli mobil?

Saat mobilitas tinggi dan rumah bukan kebutuhan mendesak, misalnya untuk pekerjaan lapangan atau aktivitas harian yang sulit dijangkau transportasi umum. Pastikan juga penghasilanmu stabil agar biaya operasional hingga perawatan mobil tidak membebani keuangan bulanan.

  1. Bagaimana cara tahu apakah pengajuan kredit saya disetujui?

Gunakan fitur Peluang Pengajuan Kredit di Skorlife untuk memeriksa kemungkinan persetujuan kredit berdasarkan profil keuanganmu. Dengan begitu, kamu bisa menilai kesiapan finansial sebelum benar-benar mengajukan kredit rumah atau mobil.

  1. Apakah rumah bisa jadi investasi jangka panjang?

Ya. Rumah adalah aset yang nilainya cenderung naik dan bisa disewakan untuk menambah penghasilan. Bahkan, jika lokasinya strategis, rumah bisa memberi keuntungan modal (capital gain) signifikan di masa depan.

  1. Bagaimana cara menjaga kesehatan finansial saat mencicil rumah atau mobil?

Pastikan total cicilan tidak melebihi 30% penghasilan bulanan, punya dana darurat, serta pantau kondisi keuangan dengan aplikasi seperti Skorlife. Disiplin mencatat pengeluaran dan rutin mengecek skor kredit juga membantu menjaga reputasi finansialmu tetap baik.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments