Bunga Flat: Cara Kerja, Rumus, Simulasi, dan Bedanya dengan Bunga Efektif
Pelajari cara kerja dan rumus bunga flat, simulasi cicilan, serta perbedaan bunga flat dan efektif agar kamu bisa pilih kredit paling tepat.
Istilah bunga flat sering muncul dalam berbagai produk pembiayaan seperti kredit kendaraan, KTA (Kredit Tanpa Agunan), maupun cicilan elektronik. Banyak orang menganggap sistem ini lebih sederhana karena cicilan bulanan tetap. Padahal, di balik kemudahannya, ada perbedaan mendasar antara bunga flat dan bunga efektif yang bisa mempengaruhi total biaya pinjaman.
Melalui pembahasan ini, kita akan mengulas secara detail cara kerja bunga flat, rumus perhitungannya, simulasi bunga flat, hingga perbandingannya dengan bunga efektif agar kamu bisa membuat keputusan finansial lebih bijak.
Baca juga: Mengenal Bunga Floating KPR dan Cara Menghitungnya
Apa Itu Bunga Flat?
Secara sederhana, bunga flat adalah sistem perhitungan bunga di mana jumlah bunga dan cicilan yang dibayar setiap bulan tetap sama sepanjang masa kredit. Jadi, meskipun sisa pokok pinjamanmu makin kecil, bunga tetap dihitung dari nilai pinjaman awal.
Sistem bunga ini paling sering digunakan pada:
- Kredit Tanpa Agunan (KTA)
- Kredit kendaraan bermotor (KKB)
- Kredit barang elektronik atau multiguna
Dengan bunga flat, kamu bisa tahu dengan pasti berapa cicilan bulanan yang harus dibayar, tanpa perlu khawatir ada perubahan jumlah angsuran di tengah jalan.
Contoh: Kamu pinjam Rp50 juta dengan bunga flat 10% per tahun selama 3 tahun. Maka setiap bulan, kamu akan bayar bunga tetap yang dihitung dari Rp50 juta, bukan dari sisa utangnya.
Simpel, kan? Tapi di balik kesederhanaannya, ada hal penting yang perlu kamu pahami supaya keputusan kreditmu tetap bijak.

Cara Kerja dan Rumus Bunga Flat
Nah, biar makin jelas, mari kita bahas cara menghitungnya. Rumus bunga flat adalah:
Total Bunga = Pokok Pinjaman × Suku Bunga × Lama Pinjaman
Setelah tahu total bunganya, kamu bisa hitung cicilan per bulan:
Cicilan Bulanan = (Pokok Pinjaman + Total Bunga) ÷ Jumlah Bulan
Contoh Perhitungan
Misalnya kamu ambil pinjaman sebesar Rp60.000.000 dengan:
- Tenor: 3 tahun (36 bulan)
- Suku bunga flat: 8% per tahun
Langkah perhitungan:
- Total bunga = Rp60.000.000 × 8% × 3 = Rp14.400.000
- Total pembayaran = Rp60.000.000 + Rp14.400.000 = Rp74.400.000
- Cicilan bulanan = Rp74.400.000 ÷ 36 = Rp2.066.666
Jadi, selama 36 bulan, kamu akan membayar cicilan tetap sekitar Rp2,07 juta setiap bulan. Inilah kenapa banyak orang merasa bunga flat itu lebih praktis, karena dari awal sudah tahu total kewajiban tiap bulan.
Namun, ingat ya: karena bunga dihitung dari total pinjaman awal, beban bunganya sebenarnya lebih besar dibanding bunga efektif yang menghitung bunga dari sisa pokok.
Baca juga: Perbedaan Bunga Tunggal dan Majemuk: Mana yang Lebih Menguntungkan?
Simulasi Bunga Flat vs Bunga Efektif
Untuk lebih paham perbedaan dampaknya, kita bandingkan lewat simulasi nyata.
| Jenis Bunga | Pokok Pinjaman | Tenor | Suku Bunga | Cicilan Bulanan | Total Bunga | Keterangan |
| Bunga Flat | Rp100.000.000 | 12 bulan | 10% | Rp9.166.667 | Rp10.000.000 | Bunga tetap tiap bulan |
| Bunga Efektif | Rp100.000.000 | 12 bulan | 10% | Awal: Rp9.583.333 → Akhir: Rp8.750.000 | ±Rp5.416.667 | Bunga menurun tiap bulan |
👉 Dari simulasi di atas, bunga flat adalah sistem yang terlihat ringan di awal karena cicilannya tetap, tapi secara total bunga yang dibayar bisa hampir dua kali lipat dibanding bunga efektif.

Perbedaan Bunga Flat dan Efektif
Banyak orang salah mengira bahwa bunga flat dan efektif sama saja, padahal perbedaannya cukup signifikan.
| Aspek | Bunga Flat | Bunga Efektif |
| Dasar perhitungan | Total pinjaman awal | Sisa pokok pinjaman |
| Jumlah bunga bulanan | Tetap | Menurun tiap bulan |
| Total bunga dibayar | Lebih besar | Lebih kecil |
| Kelebihan | Mudah dihitung, cicilan tetap | Lebih hemat bunga jangka panjang |
| Kekurangan | Kurang mencerminkan kondisi pinjaman | Cicilan berubah setiap bulan |
| Cocok untuk | KTA, kredit kendaraan, cicilan barang | KPR (Kredit Pemilikan Rumah), pinjaman bisnis jangka panjang |
Jadi, kalau kamu butuh cicilan tetap agar cash flow lebih terencana, bunga flat bisa jadi pilihan. Tapi kalau kamu ingin bunga pinjaman lebih efisien, bunga efektif lebih menguntungkan dalam jangka panjang.
Baca juga: Cara Menghitung Persen Bunga Pinjaman: Rumus, Simulasi, dan Tips Anti Boncos
Kelebihan dan Kekurangan Bunga Flat
Kelebihan:
- Cicilan tetap setiap bulan.
Cocok jika kamu ingin kestabilan cash flow tanpa perlu khawatir cicilan naik-turun. - Perhitungan sederhana.
Mudah dipahami bahkan oleh peminjam pertama kali. - Ideal untuk kredit jangka pendek.
Karena tenor pendek bikin selisih total bunga nggak terlalu besar.
Kekurangan:
- Total bunga lebih besar.
Karena bunga tetap dihitung dari nilai pinjaman awal, bukan sisa pokok. - Kurang mencerminkan kondisi utang sebenarnya.
Meskipun saldo pinjaman berkurang, bunga yang dibayar tetap sama. - Tidak cocok untuk pinjaman jangka panjang.
Dalam jangka panjang, sistem bunga efektif lebih hemat secara total.
Tips Memilih Kredit dengan Bunga Flat
- Jangan hanya lihat angka bunga.
Kadang bunga flat 6% bisa tampak kecil, tapi setelah dikonversi ke bunga efektif, bisa setara dengan 10-11%. Bandingkan total bunga, bukan hanya persentasenya. - Sesuaikan dengan cash flow bulanan.
Karena cicilannya tetap, pastikan jumlahnya tidak lebih dari 30-35% dari penghasilan bulananmu. - Pilih tenor realitis sesuai situasi keuanganmu.
Semakin panjang tenor, semakin besar total bunga yang harus dibayar. Kalau mampu, ambil tenor lebih pendek untuk hemat bunga. - Cek skor kreditmu sebelum ajukan pinjaman.
Skor kredit bagus bisa bantu kamu dapat bunga lebih ringan. Cek riwayat kredit serta peluang pengajuan kredit disetujui di aplikasi Skorlife. Dengan fitur ini, kamu bisa tahu apakah kamu layak dapat bunga rendah, serta mengelola keuanganmu lebih percaya diri. - Gunakan simulasi bunga flat sebelum tanda tangan.
Banyak platform online menyediakan kalkulator pinjaman. Coba dulu hitung simulasi bunga flat agar tahu total cicilan yang harus dibayar selama tenor.
Baca juga: Cara Memperbaiki Skor Kredit yang Buruk Akibat Pinjol
Kapan Sebaiknya Pilih Bunga Flat?
Kamu bisa memilih bunga flat kalau:
- Pinjamanmu berjangka pendek (kurang dari 3 tahun)
- Kamu ingin cicilan tetap serta mudah diprediksi
- Kamu butuh proses kredit cepat seperti KTA atau kredit kendaraan
Sebaliknya, jika kamu mengambil pinjaman besar dan jangka panjang seperti KPR , sistem bunga efektif akan lebih menguntungkan karena total bunga yang dibayar lebih kecil seiring waktu.
Masksimalkan Perencanaan Keuanganmu dengan Skorlife
Ingat, memahami bunga flat adalah langkah awal untuk mengambil keputusan keuangan yang cerdas. Tapi bukan cuma itu, agar kreditmu lebih lancar serta efisien, penting juga untuk:
- Cek skor kredit secara rutin
- Lihat peluang disetujui sebelum ajukan pinjaman
- Kelola tunggakan dan budgeting harian
Semua itu bisa kamu lakukan lewat Skorlife, aplikasi keuangan untuk bantu kamu pantau skor kredit, atur keuangan, bahkan dapat rekomendasi pembayaran tunggakan agar kondisi finansialmu tetap sehat.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Kartu Kredit yang Umum di Indonesia
Kesimpulan
Bunga flat adalah metode bunga dengan cicilan tetap sehingga cocok untuk kredit jangka pendek atau jika kamu ingin kestabilan pembayaran. Tapi jangan lupa, perbedaan jumlah bunga flat dan efektif bisa berdampak signifikan terhadap total biaya yang kamu bayar.
Sebelum ambil keputusan, pastikan kamu:
- Hitung dulu pakai rumus bunga flat
- Bandingkan hasilnya lewat simulasi bunga flat vs efektif
- Dan cek skor kredit di Skorlife supaya bisa negosiasi bunga lebih ringan dan pengajuan kredit lebih berpeluang disetujui.
Karena di dunia keuangan, memahami cara kerja bunga sama pentingnya dengan memilih produk kredit secara tepat.
FAQ Seputar Bunga Flat
- Apa itu bunga flat dalam kredit?
Bunga flat adalah sistem perhitungan bunga di mana total bunga dan cicilan bulanan tetap sama sepanjang masa pinjaman, karena dihitung dari jumlah pinjaman awal. Sistem ini membuat perencanaan pembayaran lebih mudah, meski total bunga yang dibayar biasanya lebih besar dibanding bunga efektif.
- Bagaimana cara menghitung bunga flat?
Gunakan rumus bunga flat = pokok pinjaman × suku bunga × lama pinjaman, lalu hasilnya dibagi tenor (dalam bulan) untuk mendapatkan cicilan bulanan. Cara ini membantu kamu memperkirakan total bunga serta cicilan secara sederhana tanpa rumus rumit.
- Apa perbedaan bunga flat dan efektif?
Perbedaan bunga flat dan efektif terletak pada dasar perhitungannya, bunga flat dihitung dari total pinjaman awal, sementara bunga efektif dari sisa pokok yang belum dibayar. Karena itu, bunga efektif cenderung lebih hemat dalam jangka panjang, terutama untuk tenor pinjaman lebih panjang.
- Kredit apa saja yang biasanya pakai bunga flat?
Sistem bunga flat umumnya digunakan untuk Kredit Tanpa Agunan (KTA), kredit kendaraan, dan cicilan barang konsumtif seperti elektronik atau furnitur. Produk-produk ini biasanya memiliki tenor pendek, sehingga cocok dengan karakter bunga flat yang cicilannya tetap.
- Bagaimana cara tahu bunga mana yang lebih menguntungkan?
Coba lakukan simulasi bunga flat dan efektif, lalu bandingkan total bunga yang harus kamu bayar. Sebelum mengajukan pinjaman, cek juga skor kreditmu di Skorlife agar tahu peluang disetujui serta potensi mendapatkan bunga lebih ringan.






