PHK Makin Marak, Siapkan Dana Darurat Sekarang
Sejak akhir tahun lalu, PHK atau layoff sudah mulai terjadi di berbagai perusahaan, terutama di perusahaan start-up, yang kerap digandrungi oleh sebagian besar generasi milenial dan gen Z.
Perlu dipahami bahwa layoff ini bisa terjadi kepada siapa saja dan kapan saja. Oleh karena itu, persiapan dalam menghadapi the worst scenario, harus dilakukan oleh semua pihak. Salah satu cara mempersiapkan diri adalah dengan memiliki dana darurat.
Lalu, pertanyaan yang kerap muncul adalah dana darurat itu seperti apa? Berapa besaran dana darurat yang harus dimiliki? Bagaimana cara mengumpulkan dana darurat?
Kapan kita bisa memakai dana darurat? Untuk menjawab pertanyaan mengenai dana darurat, mari kita bahas apa itu dana darurat dan bagaimana cara untuk mengumpulkannya agar kamu memiliki gambaran yang lebih jelas.
Sederhananya, dana darurat adalah dana cadangan yang alokasinya untuk kondisi darurat. Dana darurat ideal pada umumnya adalah 6 hingga 12 kali dari kebutuhan hidup per bulannya.
Jika kamu ingin menghitung dana darurat berapa kali gaji, kamu bisa coba untuk membagi total kebutuhan selama 12 bulan dibagi dengan gaji kamu. Maka kamu akan mendapatkan gambaran hasilnya.
Bagaimana caranya untuk mengumpulkan dana darurat? Mari kita simak penjelasan di bawah ini.
1. Tetapkan tujuan dan rencana anggaran
Tujuan dan rencana untuk dana darurat tentunya adalah agar ketika kamu mendadak kehilangan pekerjaan, kamu masih memiliki dana cadangan yang dapat digunakan hingga mendapatkan pekerjaan atau sumber pendapatan yang baru.
Agar dapat mendapatkan angka pasti berapa dana darurat yang perlu kamu siapkan, kamu memerlukan rencana anggaran yang detil dan sesuai dengan kondisi ril kamu, ya.
2. Buat rekening khusus dana darurat
Disarankan untuk memiliki rekening khusus untuk dana darurat. Tujuannya adalah agar dana darurat tidak tercampur dengan dana sehari-hari yang dapat menyebabkan dana darurat terpakai di waktu yang kurang tepat.
3. Mulailah menabung secara teratur
Pada dasarnya, dana darurat harus terlebih dahulu terpenuhi sebelum memulai menabung. Namun, pada kenyataannya, kamu bisa juga menyisihkan uang dan anggap dana darurat sebagai tabungan kamu.
Tapi setelah memenuhi angka dana darurat ideal, kamu pindahkan pos tabungan kamu dan hindari penggunaan uang di pos dana darurat, ya.
4. Kurangi pengeluaran tidak penting
Poin utama adalah tetapkan prioritas dan hindari pengeluaran tidak penting atau over spending. Kedua hal ini akan menjadi panduan kamu dalam mengatur pengeluaran.
Prioritas akan melatih mindset kamu untuk fokus kepada first thing first dan membatasi pengeluaran agar tidak terjadi over spending.
5. Cari sumber penghasilan tambahan
Selagi masih produktif dan memiliki mindset produktif, sebaiknya kamu mulai mencari sumber penghasilan tambahan. Kamu bisa berpikir kreatif untuk hal yang satu ini. Kamu bisa menjadi freelancer atau bahkan membangun usaha kecil-kecilan terlebih dahulu.
Ketika kamu sudah memiliki lebih dari satu sumber penghasilan, kamu kemudian bisa berlanjut untuk fokus kepada bagaimana mempertahankan lalu meningkatkan pendapatan dari beberapa sumber sekaligus.
6. Investasikan uang kamu
Terakhir yaitu mulailah melakukan investasi. Investasi yang berkaitan dengan dengan dana darurat adalah investasi yang mudah dicairkan, ya. Seperti misalnya deposito, emas perhiasan, ataupun logam mulia. Tujuannya adalah agar kamu dapat dengan mudah mencairkan dana darurat di saat mendesak.
Kesimpulan dari bagaimana mempersiapkan dana darurat sebenarnya sederhana. Evaluasi ulang pengeluaran bulanan kamu dan perlahan tekan pengeluaran dan tingkatkan penyimpanan dana. Aktifkan mode konservatif dalam mengelola keuangan.
Begitulah kira-kira penjelasan mengenai dana darurat secara lengkap. Dengan kondisi ekonomi saat ini yang terbilang kurang stabil, ada baiknya kita berjaga-jaga. Seperti kata pepatah, sedia payung sebelum hujan. Walaupun tetap kita berusaha agar tidak menjadi sasaran PHK atau layoff perusahaan.