Apa Itu Ekuitas? Ini Arti, Komponen, dan Fungsinya dalam Bisnis
Pahami apa itu ekuitas, jenis, dan fungsinya dalam keuangan pribadi dan bisnis. Penting untuk kelola aset, utang, dan nilai kekayaan bersih.
Pernah dengar istilah “ekuitas” waktu baca laporan keuangan atau ngobrol soal bisnis? Mungkin terdengar seperti istilah berat, tapi sebenarnya ekuitas adalah konsep sederhana yang penting banget dalam keuangan, terutama kalau kamu punya usaha atau sedang membangun aset.
Yuk, kita kupas apa itu ekuitas, kenapa istilah ini penting dalam dunia keuangan pribadi maupun bisnis, dan gimana kamu bisa mengelola ekuitas untuk bikin finansialmu makin sehat.
Baca juga: Mengenal Hedging, Strategi Lindung Nilai dalam Dunia Keuangan
Memahami Apa Itu Ekuitas
Simpelnya, ekuitas adalah selisih antara semua aset yang kamu miliki dengan total utang atau kewajiban yang harus dibayar. Ibaratnya, kalau kamu menjual semua aset hari ini dan melunasi seluruh utang, ekuitas adalah jumlah uang yang benar-benar menjadi milikmu, bukan milik bank atau kreditur.
Rumus praktis ekuitas:
Ekuitas = Total aset – Total liabilities (Kewajiban)
Menurut Corporate Finance Institute, “Ekuitas adalah nilai kepemilikan seseorang dalam suatu bisnis, yang dihitung dengan mengurangkan kewajiban dari aset.” Tapi konsep ini tidak hanya berlaku untuk bisnis besar. Dalam keuangan pribadi, apa itu ekuitas bisa dilihat dari nilai bersih rumah, mobil, investasi, atau tabungan yang kamu punya setelah dikurangi semua utang seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kredit kendaraan, atau tagihan kartu kredit.
Jadi, semakin kecil utangmu dan semakin banyak aset yang kamu miliki, makin besar ekuitasmu. Dan itu artinya posisi keuangan kamu semakin kuat.
Contoh Kasus: Ekuitas Pribadi
Kamu punya apartemen seharga Rp800 juta, masih ada cicilan KPR sebesar Rp300 juta. Artinya, ekuitas kamu di apartemen itu sebesar Rp500 juta. Kalau kamu jual, itulah uang bersih yang masuk ke kantongmu (setelah melunasi utang KPR-nya).

Jenis-Jenis Ekuitas: Mana yang Paling Relevan Buat Kamu?
Ekuitas ternyata bukan satu jenis saja. Ada beberapa bentuk, tergantung siapa yang memilikinya dan untuk apa. Yuk, kenali satu per satu:
1. Ekuitas Individu (Personal Equity)
Ini yang paling sering dibahas dalam keuangan pribadi. Ekuitas individu adalah selisih antara semua aset yang kamu punya, seperti rumah, kendaraan, tabungan, hingga saham, dengan total utangmu. Cocok buat kamu yang ingin tahu seberapa besar net worth atau kekayaan bersih saat ini. Semakin positif angkanya, makin sehat keuanganmu.
2. Ekuitas Bisnis (Business Equity)
Kalau kamu punya usaha, ekuitas dalam bisnis adalah bagian dari aset perusahaan yang benar-benar menjadi milikmu, bukan milik kreditur. Termasuk di dalamnya: modal awal yang kamu tanamkan, laba usaha yang belum dibagikan, atau suntikan dana tambahan yang bukan pinjaman.
3. Ekuitas Pemegang Saham (Shareholder’s Equity)
Buat kamu yang investasi saham, apa itu ekuitas bisa kamu lihat di laporan keuangan emiten (perusahaan). Ini menunjukkan seberapa besar hak pemegang saham atas aset perusahaan setelah semua utang dibayar. Semakin sehat angka ekuitasnya, makin kuat posisi perusahaan.
Baca juga: Mengenal Restrukturisasi Kredit, Solusi Saat Tak Mampu Bayar Cicilan
Komponen Utama dalam Ekuitas
Agar makin paham, berikut elemen penting yang menyusun ekuitas—baik untuk pribadi maupun bisnis:
- Aset (Assets)
Segala hal bernilai yang kamu miliki. Mulai dari properti, tabungan, emas, saham, hingga aset digital. Intinya, semua yang bisa diuangkan.
- Liabilities (Kewajiban)
Semua bentuk utang. Termasuk cicilan rumah (KPR), kredit kendaraan, tagihan kartu kredit, pinjaman online, atau utang usaha.
- Modal Disetor dan Laba Ditahan (khusus bisnis)
Ini mencerminkan dana yang ditanam pemilik usaha dan keuntungan yang belum diambil. Semakin besar, semakin kuat ekuitas bisnis.
Penting untuk tahu komponen ini agar kamu bisa mengelola ekuitas dengan cerdas, baik untuk evaluasi kekayaan pribadi atau menilai kesehatan keuangan usahamu.

Fungsi Ekuitas dalam Keuangan: Kenapa Penting?
Ekuitas bukan cuma angka di atas kertas, fungsinya cukup vital, baik dalam keuangan pribadi maupun bisnis. Ini alasannya:
1. Ukuran Kesehatan Finansial
Ekuitas adalah cerminan seberapa sehat kondisi keuangan kamu. Kalau angkanya positif, berarti asetmu lebih besar dari utang, kamu ada di posisi aman. Tapi kalau negatif? Itu bisa jadi sinyal kamu sedang terlilit utang atau nilai asetmu turun drastis. Jadi, penting buat rutin mengecek dan menyesuaikan strategi keuanganmu.
2. Dasar Perhitungan Saat Ajukan Pinjaman
Bank dan lembaga keuangan selalu mempertimbangkan ekuitas saat menilai pengajuan kredit. Semakin tinggi ekuitasmu, makin besar peluang pinjaman disetujui, karena kamu dianggap punya ‘cadangan’ untuk menanggung risiko gagal bayar.
3. Patokan Nilai Bisnis atau Investasi
Punya usaha atau investasi? Ekuitas berperan besar dalam menilai nilai bersih dari bisnis tersebut. Ini penting saat kamu ingin ekspansi, jual aset, atau bahkan merencanakan warisan. Nilai ekuitas bisa jadi dasar pengambilan keputusan strategis.
Baca juga: Deflasi: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Ekonomi
Contoh Perhitungan Ekuitas dan Dampaknya
Kamu punya:
- Rumah Rp1 miliar
- Mobil Rp300 juta
- Tabungan Rp200 juta
Total aset: Rp1,5 miliar
Utang aktif:
- KPR Rp600 juta
- Kredit kendaraan Rp100 juta
- Tagihan kartu kredit Rp20 juta
Total liabilities: Rp720 juta
Ekuitas kamu = Rp1,5 miliar – Rp720 juta = Rp780 juta
Artinya, kekayaan bersihmu Rp780 juta. Informasi ini penting buat keputusan keuangan ke depan, seperti ambil pinjaman, investasi, atau beli aset baru.

Apa Dampak Ekuitas pada Skor Kredit?
Meskipun secara teknis ekuitas tidak langsung muncul dalam laporan kredit, nilai ekuitas tetap punya peran penting dalam menilai kelayakan finansial seseorang. Bank atau lembaga keuangan biasanya melihat seberapa besar selisih antara aset dan kewajiban (liabilities) kamu dan dari situ menilai apakah kamu cukup ‘aman’ untuk diberikan pinjaman. Semakin besar ekuitas yang kamu miliki, semakin kuat daya tawar kamu di mata kreditur. Artinya, peluang pengajuan kredit disetujui juga ikut meningkat.
Untuk membantu kamu menjaga keseimbangan antara aset dan utang, Skorlife bisa jadi alat bantu finansial yang praktis. Dengan fitur Cek Riwayat Kredit, kamu bisa memantau total utang aktif, sehingga tahu seberapa besar liabilities yang harus kamu kelola. Lewat fitur Peluang Pengajuan Kredit, kamu juga bisa mengecek apakah kondisi keuanganmu mendukung persetujuan pinjaman baru. Tak kalah penting, fitur Manajemen Keuangan dari Skorlife memberikan rekomendasi budgeting yang bisa membantumu menjaga ekuitas tetap sehat, sementara SkorPintar bantu kamu mengontrol penggunaan kartu kredit agar bunganya tidak secara perlahan menggerus nilai aset bersihmu.
Baca juga: Depresiasi: Jenis, Metode, dan Contoh dalam Akuntansi
Cara Menjaga dan Meningkatkan Ekuitas
- Kurangi Utang Secara Bertahap
Semakin kecil utang, semakin besar ekuitas. - Tambah Aset Produktif
Investasi pada aset yang nilainya naik atau menghasilkan income pasif. - Pantau Arus Kas dan Rencana Keuangan
Arus kas sehat = lebih mudah melunasi utang dan menambah aset. - Cek Skor Kredit Berkala
Skor kredit yang sehat akan mendukung pengelolaan ekuitas lebih efektif.
Kesimpulan
Jadi, apa itu ekuitas? Singkatnya, ekuitas adalah ukuran sejauh mana kamu benar-benar “memiliki” asetmu setelah semua utang dikurangi. Dalam bisnis maupun kehidupan pribadi, ekuitas menunjukkan seberapa aman dan kuat posisi finansial kamu.
Jangan tunggu sampai utang menumpuk atau aset menyusut. Yuk, mulai cek ekuitas kamu hari ini. Gunakan Skorlife untuk bantu pantau utang, cash flow, dan potensi pinjaman agar kamu bisa kelola ekuitas lebih cerdas, tenang, dan terencana.