Perbedaan Bunga Tunggal dan Majemuk: Mana yang Lebih Menguntungkan?
Yuk pahami perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk beserta contoh perhitungannya. Ketahui mana yang lebih menguntungkan untuk tabungan atau pinjamanmu.
Kalau kamu pernah ambil pinjaman, buka deposito, atau investasi reksa dana, kamu pasti sering dengar istilah bunga tunggal dan bunga majemuk. Sekilas keduanya terdengar mirip, tapi cara menghitung serta efeknya ke saldo tabungan, cicilan, atau hasil investasi bisa jauh berbeda, lho. Bahkan, perbedaan kecil dalam jenis bunga ini bisa bikin uangmu “beranak” lebih cepat atau bikin cicilan terasa lebih ringan.
Yuk, kita bahas dengan cara simpel, biar kamu bisa tahu mana yang lebih menguntungkan untuk tujuan finansialmu sehari-hari.
Baca juga: Cara Menghitung Persen Bunga Pinjaman: Rumus, Simulasi, dan Tips Anti Boncos
Apa Itu Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk?
Bunga tunggal adalah bunga yang dihitung hanya dari pokok pinjaman atau pokok investasi awal. Artinya, jumlah bunganya tetap setiap periode karena tidak memperhitungkan akumulasi bunga sebelumnya.
Contohnya, kamu menabung Rp10 juta dengan bunga 5% per tahun. Berarti dalam setahun, kamu dapat Rp500 ribu. Tahun berikutnya, bunganya tetap dihitung dari Rp10 juta, bukan Rp10,5 juta.
Sedangkan bunga majemuk adalah bunga yang dihitung dari pokok plus bunga yang sudah didapat sebelumnya. Hal ini membuatnya kerap disebut juga sebagai “bunga berbunga”. Jadi, semakin lama waktu investasimu, semakin besar efek pertumbuhannya.
Misalnya, dengan contoh sama (Rp10 juta, bunga 5% per tahun), di tahun kedua, bunga dihitung dari Rp10,5 juta. Jadi hasil akhirnya lebih besar.

Perbedaan Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Untuk lebih jelas, berikut tabel sederhana perbandingannya:
| Aspek | Bunga Tunggal | Bunga Majemuk |
| Dasar Perhitungan | Pokok awal saja | Pokok + bunga yang sudah diperoleh |
| Nilai Bunga per Periode | Tetap | Terus meningkat |
| Cocok untuk | Pinjaman jangka pendek | Tabungan atau investasi jangka panjang |
| Contoh | KTA, pinjaman mikro | Deposito, reksa dana, tabungan berjangka |
Nah, dari sini terlihat jelas perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk. Kalau kamu butuh pinjaman cepat dengan tenor pendek, bunga tunggal bisa terasa lebih ringan. Tapi kalau kamu ingin uangmu “beranak” lebih cepat, bunga majemuk jelas lebih menguntungkan.
Baca juga: 8 Ciri Keuangan yang Sehat, Apakah Kamu Sudah Memilikinya?
Contoh Perhitungan Bunga Tunggal dan Majemuk
Agar makin paham, yuk lihat simulasi perhitungan bunga tunggal dan majemuk secara sederhana.
1. Bunga Tunggal
Pokok: Rp10.000.000
Bunga: 5% per tahun
Durasi: 3 tahun
Rumus: Bunga = Pokok × Suku bunga × Waktu
= 10.000.000 × 5% × 3 = Rp1.500.000
Total akhir = Rp10.000.000 + Rp1.500.000 = Rp11.500.000
2. Bunga Majemuk
Pokok: Rp10.000.000
Bunga: 5% per tahun
Durasi: 3 tahun
Rumus: Total = Pokok × (1 + bunga)³
= 10.000.000 × (1,05)³ = Rp11.576.250
Selisihnya memang “hanya” Rp76.250, tapi coba kalau kamu investasi lebih besar serta dalam waktu lebih lama, efek bunga majemuk bisa signifikan banget.
Menurut data Investopedia, efek bunga majemuk atau compound interest effect bisa membuat nilai investasi tumbuh eksponensial, bukan linear. Inilah sebabnya banyak pakar menyebut bunga majemuk sebagai the eighth wonder of the world.

Kapan Sebaiknya Gunakan Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk?
- Bunga tunggal cocok buat pinjaman jangka pendek, seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA), kredit kendaraan, atau pinjaman usaha kecil. Alasannya, perhitungannya sederhana dan total bunga yang dibayar lebih mudah diprediksi.
- Bunga majemuk lebih ideal buat tabungan, deposito, reksa dana, atau instrumen investasi jangka panjang. Semakin lama kamu simpan, semakin besar efek “bunga berbunga” yang kamu rasakan.
Baca juga: DBR: Cara Menghitung Rasio Utang dan Pentingnya dalam Pengajuan Kredit
Mana yang Lebih Menguntungkan?
Secara umum, bunga majemuk lebih menguntungkan kalau kamu posisi sebagai penabung atau investor, karena hasilnya tumbuh dari waktu ke waktu. Tapi kalau kamu posisi sebagai peminjam, bunga tunggal jelas lebih ringan sekaligus mudah dikontrol.
Intinya, tidak ada yang “selalu lebih baik” antara bunga tunggal dan bunga majemuk, semuanya tergantung pada tujuan finansialmu. Kalau kamu lagi butuh pinjaman, fokuslah pada suku bunga efektif serta kemampuan bayar. Tapi kalau kamu mau menumbuhkan dana, bunga majemuk adalah sahabat terbaikmu.
Tips Finansial: Kenali Skor Kredit Sebelum Ajukan Pinjaman
Sebelum ambil kredit dengan bunga apa pun, penting banget buat tahu riwayat kredit hingga peluang persetujuanmu. Di sinilah Skorlife bisa bantu kamu.
Dengan Skorlife, kamu bisa:
- Cek skor kredit & riwayat pinjaman secara gratis.
- Lihat peluang pengajuan kredit disetujui oleh bank atau lembaga keuangan.
- Kelola keuangan lebih baik lewat rekomendasi pembayaran tunggakan dan fitur budgeting.
👉 Download Skorlife sekarang, dan pastikan kamu ambil keputusan finansial dengan percaya diri.
Kesimpulan
Sekarang kamu sudah paham perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk, cara menghitungnya, serta mana yang lebih cocok untuk kebutuhan finansialmu. Ingat, keputusan finansial tepat selalu dimulai dari informasi yang jelas serta data akurat, jangan sampai salah pilih jenis bunga yang bikin cicilan membengkak atau potensi investasi terbuang.
Supaya lebih siap menghadapi pinjaman atau investasi, cek dulu skor kredit-mu di Skorlife. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui posisi finansialmu secara real-time, menilai peluang pengajuan kredit disetujui, sekaligus mendapatkan rekomendasi cerdas untuk mengelola utang hingga menata tabungan dengan lebih efektif. Jadi, langkah finansialmu bisa lebih percaya diri serta terarah.
FAQ Seputar Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
- Apa itu bunga tunggal dan bunga majemuk dalam konteks keuangan pribadi?
Bunga tunggal adalah bunga yang hanya dihitung dari pokok pinjaman atau modal awal, sementara bunga majemuk menambahkan bunga sebelumnya ke pokok. Dalam konteks keuangan pribadi, bunga majemuk membantu uangmu bertumbuh lebih cepat lewat efek “bunga berbunga”, terutama kalau kamu menabung atau berinvestasi jangka panjang.
- Apa perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk dalam pinjaman bank?
Di pinjaman berbunga tunggal, bunga dihitung tetap tiap bulan, jadi cicilanmu lebih mudah diprediksi. Sementara bunga majemuk umumnya berlaku pada pinjaman berbasis saldo menurun, di mana bunga dihitung dari sisa pokok setiap periode, sehingga total bunga yang dibayar bisa lebih tinggi jika tenor panjang.
- Bunga majemuk selalu lebih menguntungkan?
Untuk investasi, iya. Karena efeknya bisa melipatgandakan nilai pokok seiring waktu. Tapi untuk pinjaman, bunga majemuk bisa jadi kurang menguntungkan karena beban bunganya lebih besar dibanding bunga tunggal. Jadi, pahami dulu posisi dan tujuanmu: mau menabung atau meminjam?
- Produk keuangan apa saja yang menggunakan bunga majemuk?
Bunga majemuk sering ditemukan pada deposito, tabungan berjangka, reksa dana pasar uang, dan investasi obligasi. Sementara bunga tunggal lebih sering digunakan pada produk pinjaman mikro, KTA, ataupun kredit kendaraan.
- Bagaimana cara menghitung bunga majemuk dengan mudah?
Gunakan rumus: Total = Pokok × (1 + bunga)^periode. Kalau ingin praktis, kamu bisa pakai kalkulator bunga majemuk online, atau gunakan aplikasi keuangan seperti Skorlife untuk bantu hitung, pantau pinjaman, hingga atur cash flow kamu.





