Cara Agar Jangan Sampai Gagal Bayar Utang Meski Keuangan Sedang Berantakan
Berani berutang, ya harus cermat mengatur keuangan. Dana pinjaman bukan hal yang diberikan cuma-cuma, ada tanggung jawab besar yang menyertainya. Risiko gagal bayar pinjol atau utang lainnya tidak kecil, lho.
Jika sudah berusaha mengatur keuangan namun badai kehidupan tidak terhindarkan seperti terjadi PHK atau usaha mengalami kebangkrutan, mencicil pinjaman memang menjadi sulit untuk dilakukan.
Lalu apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi gagal bayar? Mengingat risiko gagal bayar pinjol bisa merugikan kamu di masa depan. Berikut cara yang dapat kamu lakukan ketika terancam gagal bayar pinjaman online atau utang lainnya.
1. Jual Aset
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menginventarisasi aset-aset yang kamu miliki. Apakah ada aset yang cukup bernilai dan cukup cair untuk dijual dengan waktu singkat. Jika ada, relakanlah agar utang tidak semakin menjerat. Selain menjual, kamu juga bisa menyewakan aset yang kamu miliki untuk tambahan uang.
2. Cari Income Tambahan
Satu sumber penghasilan menjadi tidak cukup ketika kamu terlilit utang. Jika aset berharga telah terjual dan utang masih ada, mau tidak mau kamu harus bekerja ekstra mencari income tambahan. Kamu bisa mencoba pekerjaan sambilan seperti menjadi afiliator online shop, freelance sesuai keahlian kamu, hingga menambah shift bekerja.
Memang melelahkan, tapi semua akan terbayar ketika utang bisa terlunasi.
3. Prioritaskan Utang
Ketika utang kamu lebih dari satu jumlahnya, kamu perlu melakukan perencanaan yang matang dalam melunasi utang-utangmu. Cek lagi mana utang yang bunganya tinggi dan mana yang cenderung lebih ringan.
Dahulukan utang berbunga tinggi agar utangmu tidak semakin membengkak. Jika selama ini kamu lengah membayar, ubah kebiasaan burukmu. Bayarlah cicilan tepat waktu agar kamu tidak lagi dikenai denda yang akan semakin memberatkan.
4. Restrukturisasi Pinjaman
Ketika kamu mengalami kesulitan membayar utang dan bunganya, kamu sebenarnya dapat mengajukan keringanan pada kreditur. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan yakni mengajukan permohonan untuk memperpanjang durasi pinjaman.
Perpanjangan masa kredit ini dapat menurunkan jumlah cicilan per bulan, akan tetapi perlu diingat jika total uang yang harus dibayarkan memang menjadi semakin besar dan kamu pun terikat lebih lama.
Restrukturisasi lain yang bisa dilakukan adalah mengurangi tunggakan bunga pinjaman, pokok utang, atau menambah fasilitas pinjaman.
5. Mohon Pengurangan Bunga
Kamu bisa mengajukan negosiasi dengan lembaga keuangan tempat kamu meminjam uang. Ajukan negosiasi untuk mengurangi bunga kredit pada pihak pinjol. Pengurangan persentase bunga dapat menurunkan nilai pinjaman dan meringankan bebanmu.
6. Kurangi Pengeluaran Terbesar
Atur ulang pengeluaranmu sehari-hari. Mana pengeluaran terbesar yang bisa dikurangi secara signifikan. Misalnya saja biaya makan sehari-hari yang terbiasa membeli. Kamu bisa mulai belanja di pasar dan memasak sendiri. Mengurangi langganan streaming musik atau film online bisa membantu juga lho.
Jika kamu memiliki rumah, pikirkan cara-cara kreatif untuk mendapat penghasilan tambahan, seperti menyewakan ruangan untuk foto studio, menyewakan lahan parkir, atau hal menghasilkan lainnya.
7. Lapor ke Instansi Terkait
Ketika terlilit utang, apalagi dari pinjol, teror penagihan dari debt collector tidak terhindarkan. Jika kamu mengalami teror penagihan utang yang tidak menyenangkan bahkan sampai melibatkan kekerasan atau pelecehan dan bentuk intimidasi lainnya kamu bisa melapor pada pihak berwenang seperti Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), YLKI, OJK, bahkan kepolisian.
Dalam menagih utang, debt collector juga dibatasi oleh aturan. OJK melarang penagih utang menggunakan kekerasan. Larangan tersebut diatur dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 6/POJK.07/2022.
8. Dampak Buruk Gagal Bayar Pinjaman Online
Gagal bayar pinjaman online atau utang lainnya bisa jadi merugikan diri sendiri di masa depan. Pertama, kamu bisa masuk daftar hitam di SLIK OJK. Catatan buruk dalam riwayat utang, dapat mengakibatkan skor kredit kamu menurun.
Jika catatannya gagal bayar, skor kreditmu akan buruk, kamu akan sulit dan bahkan tidak bisa lagi mengajukan pinjaman di lembaga keuangan. Akibatnya bukan di masa depan kamu akan sulit mengembangkan aset-aset kamu karena terbatasnya akses untuk mendapat bantuan pinjaman dari lembaga keuangan.
Kedua, semakin kamu menunda dan mengabaikan kewajiban pembayaran, bunga dan utang akan semakin menumpuk. Jumlah utang pun akan semakin besar dan sulit dibayar. Kamu akan sulit mengatur ulang rencana-rencana finansialmu di masa depan.
Masalah lain yang tidak menyenangkan adalah berhadapan dengan penagih utang atau debt collector yang meneror. Ketenangan keluarga dan orang-orang terdekat pun jadi terganggu. Stres tidak terhindarkan. Jika berlarut-larut motivasi bekerja dan beraktivitas akan menurun, kualitas hidup pun juga ikut menurun.
Maka penting untuk disadari sejak awal untuk bijak dan hati-hati dalam berutang. Jangan pernah tergiur kemudahan berutang yang ditawarkan sejumlah pinjaman online, apalagi hanya untuk berbelanja barang-barang yang konsumtif dan sebenarnya tidak dibutuhkan.
Jika kamu terpaksa berutang, pilihlah lembaga keuangan pemberi pinjaman yang legal, kredibel dan terdaftar di OJK. Dan tidak kalah penting adalah pastikan kamu memahami syarat dan ketentuan peminjaman, serta kamu hendaknya memiliki rencana keuangan yang matang. Termasuk strategi membayar utang dengan penghasilan yang kamu peroleh. Pinjamlah sesuai kebutuhan dan kemampuan kamu membayarnya di kemudian hari.