7 Penyebab BI Checking Jelek dan Cara Memperbaikinya

Kenali penyebab BI Checking jelek dan cara efektif memperbaikinya agar skor kredit kembali sehat dan peluang kredit lebih besar.

Bayangkan kamu sedang mengajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) atau kredit kendaraan impian. Semua persyaratan sudah lengkap, penghasilan stabil, tapi tiba-tiba… pengajuan ditolak. Setelah dicek, penyebabnya adalah BI Checking jelek.

BI Checking, atau sekarang dikenal juga sebagai Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK, adalah laporan yang mencatat seluruh riwayat kredit kamu. Di dalamnya ada informasi utang, cicilan, kartu kredit, hingga status pembayaran. Bank dan lembaga pembiayaan menggunakannya untuk menilai apakah kamu layak diberi pinjaman atau tidak.

Masalahnya, banyak orang tidak sadar kalau kebiasaan kecil seperti telat bayar tagihan bisa menjadi penyebab BI Checking jelek. Kabar baiknya, hal ini bisa diperbaiki. Mari kita bahas penyebabnya dan cara mengembalikan skor kredit agar kembali “hijau”.

Baca juga: 7 Alasan Kenapa Pengajuan Kartu Kredit Ditolak dan Cara Mengatasinya

Penyebab BI Checking Jelek yang Harus Kamu Waspadai

1. Telat Bayar Cicilan, Bahkan Beberapa Hari Saja

Keterlambatan pembayaran adalah salah satu penyebab BI Checking jelek yang paling umum. Mungkin kamu berpikir, “Ah, cuma telat seminggu, nggak masalah.” Sayangnya, dalam sistem BI Checking, setiap keterlambatan akan tercatat, bahkan jika hanya beberapa hari. 

Efeknya akan semakin buruk kalau keterlambatan terjadi berulang, karena bank melihatnya sebagai tanda kurang disiplin dan berisiko gagal bayar di masa depan.

Tips: Gunakan pengingat otomatis atau fitur autodebit supaya tagihan tidak terlewat.

2. Menunggak Tagihan Kartu Kredit

Kartu kredit bisa jadi alat keuangan yang berguna kalau digunakan dengan bijak. Tapi kalau hanya membayar minimum payment atau bahkan menunggak, bunga akan menumpuk dan saldo bisa membengkak berkali lipat.

Selain membebani cash flow, kebiasaan ini memberi sinyal ke bank bahwa kamu mengalami kesulitan mengelola utang. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menurunkan skor kredit dan memperburuk reputasi keuanganmu.

Solusi praktis: Gunakan SkorPintar dari Skorlife untuk memantau semua kartu kredit dalam satu portal. Kamu bisa cek jatuh tempo, melihat saldo terkini, dan mendapatkan analisa pola penggunaan kartu agar terhindar dari tunggakan yang membengkak serta BI Checking jelek.

Penyebab BI Checking Jelek
Sumber gambar: Freepik

3. Terlalu Sering Mengajukan Kredit Baru

Setiap kali kamu mengajukan pinjaman atau kartu kredit, bank akan melakukan pengecekan riwayat kredit (hard inquiry). Jika terlalu sering dilakukan dalam waktu singkat, sistem akan mencatatnya dan bank menilainya sebagai tanda “lapar kredit” atau potensi masalah keuangan.
Walaupun niatnya hanya ingin mencari penawaran terbaik, efeknya tetap sama: skor kredit bisa turun.

Contoh kasus: Mengajukan kredit kendaraan, KTA (Kredit Tanpa Agunan), dan kartu kredit dalam waktu 3 bulan berturut-turut. Walau belum tentu disetujui semua, catatan pengajuan tetap terekam.

4. Rasio Utang Melebihi Batas Aman

Bank biasanya menerapkan prinsip Debt Service Ratio (DSR) untuk menilai kemampuan bayar calon debitur. Rasio yang dianggap aman adalah jika total cicilan bulanan tidak lebih dari 30–40% penghasilan.

Kalau jumlah cicilan melampaui batas ini, bank akan melihatnya sebagai tanda over-leverage, yang artinya kemampuan keuanganmu terlalu terbebani.

Ilustrasi:

  • Gaji bulanan: Rp10 juta
  • Cicilan ideal: maksimal Rp3–4 juta per bulan
  • Kalau cicilan sudah Rp5 juta, artinya kamu over-leverage dan ini bisa menjadi penyebab BI Checking jelek.

Penyebab BI Checking Jelek

5. Tidak Memiliki Riwayat Kredit Sama Sekali

Banyak orang mengira tidak pernah punya pinjaman atau kartu kredit berarti nilai kredit otomatis bagus. Padahal, tanpa riwayat kredit, bank tidak punya data untuk menilai apakah kamu bisa dipercaya sebagai peminjam.

Dalam dunia keuangan, ‘no credit history’ bisa dianggap sama saja dengan risiko tinggi karena belum ada bukti rekam jejak pembayaran.

Solusi: Mulailah dari kredit kecil atau kartu kredit dengan limit rendah, lalu gunakan dan bayar tepat waktu untuk membangun riwayat positif.

Baca juga: Tips & Panduan Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga

6. Menjadi Penjamin Pinjaman yang Bermasalah

Menjadi penjamin (guarantor) memang terlihat sebagai bentuk membantu orang terdekat. Tapi ingat, jika pihak yang kamu jamin gagal membayar, seluruh kewajiban itu otomatis menjadi tanggung jawabmu, termasuk catatan buruk di BI Checking.

Banyak orang tidak sadar bahwa peran penjamin ini bisa berdampak panjang terhadap skor kredit pribadi.

Tips: Pastikan kamu benar-benar mengenal kemampuan finansial orang yang akan kamu jamin, dan pahami semua risiko sebelum setuju menjadi penjamin.

7. Kesalahan Data pada Laporan Kredit

Tidak semua penyebab BI Checking jelek berasal dari kebiasaan buruk. Kadang, skor kredit turun karena kesalahan pencatatan, misalnya pinjaman yang sudah lunas tapi statusnya belum diperbarui, atau data pribadi yang keliru.

Hal-hal kecil seperti ini tetap bisa mempengaruhi skor kredit dan peluang persetujuan pinjaman.

Solusi: Gunakan fitur Cek Riwayat Kredit dari Skorlife untuk memastikan data laporan kreditmu selalu akurat. Jika menemukan ketidaksesuaian, kamu bisa langsung melaporkannya lewat Skorlife agar ditindaklanjuti ke pihak bank atau OJK sehingga rekam jejakmu kembali bersih.

Penyebab BI Checking Jelek

Cara Memperbaiki BI Checking yang Sudah Jelek

Memperbaiki BI Checking jelek memang nggak bisa instan seperti memencet tombol. Butuh waktu, disiplin, dan strategi yang tepat. Tapi kabar baiknya, kalau kamu konsisten, nilainya bisa mulai membaik dalam beberapa bulan hingga setahun. Kuncinya ada di kebiasaan keuangan sehari-hari. Berikut langkah yang bisa kamu mulai sekarang:

1. Lunasi Tunggakan yang Ada

Prioritaskan pembayaran cicilan yang sudah menunggak. Mulailah dari yang paling lama atau memiliki bunga tertinggi, karena ini yang paling membebani skor kredit. 

Kalau bingung menentukan urutannya, gunakan fitur Manajemen Keuangan dari Skorlife. Fitur ini akan memberikan rekomendasi prioritas pembayaran supaya kamu bisa melunasi tunggakan secara efektif dan skor kredit cepat membaik.

2. Bayar Semua Tagihan Tepat Waktu

Kebiasaan ini kelihatannya sederhana, tapi sangat berpengaruh. Telat bayar satu tagihan saja bisa membuat skor kredit turun dan memperpanjang status BI Checking jelek. Gunakan reminder di ponsel, aktifkan autodebit, atau bayar beberapa hari sebelum jatuh tempo untuk menghindari kendala teknis seperti transfer gagal atau sistem error.

3. Kurangi Penggunaan Limit Kredit

Kalau kamu punya kartu kredit, usahakan pemakaiannya tidak lebih dari 30% dari limit yang tersedia.  

Contohnya, jika limit kartu kredit Rp10 juta, sebaiknya jangan gunakan lebih dari Rp3 juta. Angka ini menunjukkan kamu masih mampu mengontrol penggunaan kredit dan tidak bergantung sepenuhnya pada pinjaman.

Cara Menghapus Iuran Tahunan Kartu Kredit
Sumber gambar: Freepik

4. Batasi Pengajuan Kredit Baru

Fokus dulu memperbaiki skor sebelum menambah pengajuan kredit. Terlalu sering mengajukan pinjaman bisa memperburuk catatan di BI Checking, apalagi jika dilakukan saat skor masih rendah. Biarkan laporan kreditmu “bernapas” dan memberi waktu sistem untuk melihat rekam jejak pembayaran yang stabil.

5. Cek Laporan Kredit Secara Berkala

Kesalahan data juga bisa membuat BI Checking jelek meski sebenarnya kamu sudah disiplin membayar. Gunakan fitur Cek Riwayat Kredit di Skorlife untuk memastikan semua data akurat. Kalau ada yang keliru, segera laporkan ke bank atau OJK agar skor kredit bisa pulih lebih cepat.

6. Bangun Rekam Jejak Positif

Kalau belum punya riwayat kredit yang sehat, mulailah dari pinjaman kecil atau kartu kredit dengan limit rendah. Gunakan untuk transaksi sehari-hari, lalu lunasi penuh setiap bulan. Semakin konsisten kamu, semakin cepat skor kredit naik dan status BI Checking kembali baik.

Baca juga: Cara Memperbaiki Skor Kredit yang Buruk Akibat Pinjol

Kesimpulan

BI Checking jelek memang bisa menghambat pengajuan kredit, tapi bukan berarti permanen. Dengan memahami penyebab BI Checking jelek dan disiplin memperbaikinya, skor kredit bisa kembali sehat.

Manfaatkan fitur Skorlife seperti SkorPintar untuk memantau kartu kredit, Cek Riwayat Kredit agar data selalu akurat, Peluang Pengajuan Kredit untuk melihat potensi persetujuan, dan Manajemen Keuangan untuk mengatur tunggakan serta budgeting.

Dengan langkah yang tepat, “rapor” kredit yang merah bisa berubah hijau dan membuka peluang finansial yang lebih besar.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments