Cari Kerjaan Baru? Skor Kredit Jadi Pertimbangan Perusahaan
Karier terasa stagnan dan ingin mencari peluang baru di luar sana? Mencari pekerjaan baru merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh seseorang setelah bekerja sekian waktu di sebuah instansi.
Peningkatan karier dan penghasilan jadi alasan utama seseorang mencari peluang baru di luar.
Namun tahukah kamu, selain kualifikasi pendidikan dan keterampilan, serta pengalaman bekerja, nilai skor kredit pun kini menjadi pertimbangan sejumlah perusahaan saat merekrut karyawan.
Kok bisa ya? Memangnya sebesar apa pengaruh skor kredit terhadap kandidat untuk mendapatkan pekerjaan impian?
Alasan Perusahaan Melakukan Cek Skor Kredit
Ada beberapa alasan mengapa skor kredit jadi pertimbangan sejumlah perusahaan saat merekrut karyawan. Nilai skor kredit dianggap terkait dengan kualitas diri seseorang. Berikut di antaranya:
1. Tanggung jawab
Kemampuan seseorang menjaga nilai skor kredit tetap baik menunjukkan kualitas diri seseorang yang memiliki tanggung jawab yang besar. Skor kredit yang baik lahir dari kedisiplinan yang tinggi dan tanggung jawab yang besar saat mengelola utang.
Utang atau cicilan perlu dibayar tepat waktu. Kebiasaan membayar tagihan utang atau cicilan secara tepat waktu, tidak pernah terlambat apalagi menunggak akan mendukung nilai skor kredit menjadi baik. Semua kebiasaan itu juga menunjukkan tanggung jawab.
Karyawan diharapkan untuk dapat menyelesaikan tugas secara bertanggung jawab, maka kandidat yang dapat menunjukkan rasa tanggung jawabnya memiliki kesempatan yang lebih baik untuk diterima bekerja.
2. Kemampuan mengelola keuangan
Untuk posisi tertentu yang bersinggungan dengan finansial seperti kasir, staf purchasing, teller, dan sebagainya kemampuan pengelolaan keuangan menjadi sorotan. Skor kredit yang baik akan menunjukkan kemampuan seseorang dalam mengelola dana yang ia miliki sehari-hari dengan baik.
3. Menghindari risiko
Beberapa perusahaan melarang karyawan untuk berurusan dengan pinjol ilegal. Pinjol ilegal identik dengan masalah. Mereka yang terlilit utang pinjol ilegal cenderung akan terganggu konsentrasi bekerjanya hingga lalai dari kewajibannya. Terjebak utang membuat seseorang rentan melakukan hal-hal yang menyimpang demi uang.
Di sini potensi terjadinya korupsi atau suap menjadi besar. Di sinilah pentingnya melakukan background checking sebelum merekrut kandidat, termasuk mengecek skor kredit yang ia miliki
4. Mengecek latar belakang kandidat
Saat mengecek background perusahaan dapat menghubungi perusahaan lama dan rekan-rekan kerja di perusahaan sebelumnya untuk mengetahui pola kerja dan kesesuaian antara resume yang diajukan dengan fakta lapangan calon karyawan bersangkutan.
Nah, skor kredit ini pun merupakab bagian dari background checking untuk mengetahui pola pengelolaan keuangan karyawan untuk menghindari potensi risiko fraud yang terkait masalah keuangan.
Apa yang harus dilakukan oleh calon karyawan?
Jika kamu hendak melamar pekerjaan baru, pastikan kamu telah menyiapkan kualitas diri terbaik dari berbagai segi untuk memikat perusahaan yang kamu lamar.
Selain menajamkan resume dengan menonjolkan keterampilan dan pengalaman terbaik, siapkan juga skor kredit yang baik.
Jika kamu memiliki kartu kredit, gunakanlah dengan bijak. HIndari menghabiskan limit kartu kredit. Pastikan kamu selalu membayar tagihan dan cicilan tepat waktu.
Tak hanya kartu kredit, jika kamu memiliki utang paylater, cek jumlahnya dan bayar tagihan sebelum tanggal jatuh tempo. Hindari menggunakan pinjaman online ilegal sebagai solusi masalah finansial.
Lalu bagaimana jika skor kredit terlanjur buruk? Haruskan menunda mencari pekerjaan baru? Skor kredit bukan satu-satunya tolok ukur penilaian saat merekrut calon karyawan. Kamu bisa tetap melamar pekerjaan impian sambil memperbaiki skor kredit kamu.
Caranya? Lunasi semua tunggakan pembayaran utang yang kamu miliki dan selanjutnya bayarlah sisa tagihan cicilan utang secara disiplin. Perbaikan nilai skor kredit memang membutuhkan waktu, maka penting buat kamu untuk melakukannya sesegera mungkin. Tidak mau kan, pekerjaan impian lepas hanya gara-gara kalah saing nilai skor kredit dibandingkan kandidat lainnya.