Mau Kredit Apartemen? Simak Dulu Tips, Syarat, dan Perhitungannya Biar Tak Salah Langkah

Ingin beli apartemen dengan cicilan ringan? Simak cara, strategi dan tips kredit apartemen agar KPA disetujui bank dengan mudah.

Jika kamu tinggal di kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya, memiliki hunian pribadi bisa jadi tantangan tersendiri. Harga rumah tapak yang terus naik serta keterbatasan lahan membuat apartemen jadi alternatif pilihan populer, entah untuk tempat tinggal pribadi maupun investasi properti jangka panjang.

Tapi, sebelum buru-buru mengajukan kredit apartemen (KPA), ada banyak hal yang perlu kamu pahami, mulai dari untung-ruginya tinggal di apartemen, cara menghitung kemampuan bayar, hingga strategi agar pengajuan kreditmu disetujui oleh bank. 

Yuk, bahas satu per satu biar kamu makin siap beli apartemen impian!

Baca juga: 5 Biaya Tinggal di Apartemen yang Harus Kamu Siapkan

Panduan & Tips Kredit Apartemen

1. Pahami Untung Ruginya Tinggal di Apartemen

Tinggal di apartemen memang terdengar modern dan praktis, tapi penting juga untuk memahami plus-minusnya supaya kamu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan serta gaya hidupmu.

Kelebihan tinggal di apartemen

  • Fasilitas lengkap – biasanya ada gym, kolam renang, taman, area parkir, hingga keamanan 24 jam.
  • Lokasi strategis – sebagian besar apartemen dibangun di pusat kota, dekat dengan kantor, mal, serta transportasi umum.
  • Privasi terjaga – penghuni apartemen umumnya lebih menjaga privasi dibandingkan di lingkungan perumahan.
  • Perawatan simpel – kamu nggak perlu repot urus halaman atau saluran air sendiri seperti di rumah tapak.

Kekurangan tinggal di apartemen

  • Biaya bulanan tinggi – ada IPL (Iuran Pengelolaan Lingkungan), sinking fund, hingga biaya maintenance lain.
  • Luas terbatas – ruang yang kecil bisa terasa sesak jika kamu tinggal dengan keluarga besar.
  • Aturan ketat – tidak bebas renovasi atau modifikasi unit.

Jadi, kalau kamu punya mobilitas tinggi dan ingin hidup dekat dengan pusat kota, apartemen bisa jadi pilihan tepat. Tapi pastikan kamu juga siap dengan biaya tambahan yang akan muncul setiap bulannya.

Budget Biaya Tinggal di Apartemen
Sumber gambar: Freepik

2. Pahami Apa Itu Kredit Pemilikan Apartemen (KPA)?

Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) adalah fasilitas pembiayaan dari bank untuk membantu kamu membeli apartemen secara mencicil. Sistemnya hampir sama dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR),  kamu membayar DP terlebih dahulu, lalu mencicil sisanya setiap bulan dengan bunga tertentu.

Keuntungan KPA:

  • Bisa memiliki apartemen tanpa menunggu tabungan penuh.
  • Tenor panjang, bisa sampai 15-20 tahun tergantung bank.
  • Beberapa bank menawarkan suku bunga ringan atau promo bunga tetap (fixed) di tahun-tahun awal.

Namun, bank nggak akan asal menyetujui pengajuan KPA. Mereka akan menilai riwayat kredit, penghasilan, rasio utang, serta kestabilan pekerjaanmu sebelum memberikan keputusan.

💡 Tips: Sebelum ajukan KPA, cek dulu riwayat kreditmu di Skorlife. Dengan fitur Cek Riwayat Kredit hingga Peluang Pengajuan Kredit, kamu bisa tahu apakah skor kreditmu cukup baik dan seberapa besar kemungkinan pengajuan KPA disetujui bank.

Baca juga: Beli Rumah atau Apartemen: Mana yang Lebih Baik?

3. Sebelum Mulai KPA: Hitung Penghasilan Bersih Setelah Pajak

Sebelum mulai simulasi kredit apartemen, kamu perlu tahu berapa penghasilan bersih yang kamu terima setiap bulan. Kurangi penghasilan kotor dengan pajak, potongan BPJS, cicilan lain, dan pengeluaran tetap.

Idealnya, total cicilan kredit (termasuk KPA) tidak lebih dari 30-35% dari penghasilan bersih bulanan. Ini penting supaya kondisi keuanganmu tetap sehat sehingga kamu masih punya ruang untuk kebutuhan lain.

Contohnya: Kalau penghasilan bersih kamu Rp12 juta per bulan, cicilan apartemen sebaiknya tidak lebih dari Rp3,6 juta.

Gunakan juga simulasi KPA bank untuk mengetahui estimasi cicilan berdasarkan harga unit, bunga, serta tenor pilihanmu.

Tips Kredit Apartemen
Sumber gambar: Freepik

4. Catat dan Evaluasi Pengeluaran Bulanan

Sebelum kamu berkomitmen untuk mencicil apartemen selama bertahun-tahun, pastikan kamu sudah paham betul ke mana saja uangmu pergi setiap bulan.

Coba buat daftar pengeluaran tetap dan tidak tetap:

  • Tagihan listrik, air, dan internet
  • Transportasi
  • Cicilan kartu kredit atau pinjaman lain
  • Makan dan kebutuhan harian
  • Asuransi dan tabungan
  • Hiburan, nongkrong, langganan aplikasi, dll

Dengan begitu, kamu bisa melihat dengan jelas mana pengeluaran wajib, dan mana yang bisa ditekan atau dihapuskan untuk memberi ruang bagi cicilan apartemen.

💡 Butuh bantuan atur arus kas bulanan? Gunakan fitur Manajemen Keuangan di aplikasi Skorlife untuk dapat rekomendasi pembayaran tunggakan, pantauan tagihan, serta strategi pengelolaan budget supaya kamu bisa melunasi cicilan dengan lebih tenang.

Baca juga: 7 Cara Membangun Skor Kredit Agar Mudah Ajukan Pinjaman

5. Hitung Biaya Tambahan Saat Tinggal di Apartemen

Selain cicilan, masih ada beberapa biaya tambahan yang wajib kamu siapkan setiap bulan, seperti:

  • IPL (Iuran Pengelolaan Lingkungan): biaya untuk kebersihan, keamanan, serta pemeliharaan fasilitas.
  • Sinking fund: dana cadangan untuk renovasi besar atau perbaikan fasilitas umum di masa depan.
  • Biaya parkir: biasanya terpisah, apalagi kalau kamu punya lebih dari satu kendaraan.
  • Tagihan listrik & air: umumnya sedikit lebih tinggi dibanding rumah tapak.

Jangan remehkan biaya ini, jika digabungkan, bisa mencapai jutaan rupiah setiap bulannya. Pastikan kamu sudah memasukkan komponen ini ke dalam perhitungan keuangan sebelum memutuskan untuk ambil KPA.

Perhitungan KPR Cara Hitung Cicilan & Simulasi Kredit Rumah

6. Kurangi Pengeluaran Tidak Penting

Untuk mempersiapkan diri beli apartemen, kamu mungkin perlu menyesuaikan gaya hidup.
Mulailah dengan mengurangi hal-hal kecil tapi rutin yang ternyata menguras keuangan, seperti:

  • Nongkrong berlebihan
  • Belanja online impulsif
  • Langganan layanan streaming yang jarang dipakai

Alihkan dana tersebut untuk menambah tabungan DP, bayar cicilan lebih cepat, atau top up dana darurat. Ingat, membeli apartemen bukan sekadar gaya hidup, tapi komitmen jangka panjang.

Baca juga: Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Berbagai Jenisnya

7. Hitung Sisa Dana Setelah Semua Pengeluaran

Setelah menghitung pemasukan dan pengeluaran bulanan, cek berapa sisa dana bersih untuk dialokasikan untuk cicilan. Idealnya, selain cicilan, kamu juga masih punya ruang finansial untuk:

  • Dana darurat
  • Tabungan
  • Investasi kecil
  • Asuransi kesehatan atau jiwa

Kalau ternyata sisa dana masih pas-pasan, jangan buru-buru ambil keputusan. Kamu bisa menunggu sampai kondisi keuangan lebih stabil, mencari penghasilan tambahan, atau mempertimbangkan unit apartemen dengan harga lebih rendah.

8. Tentukan Harga dan Tipe Apartemen Sesuai Kemampuan

Harga apartemen di Indonesia sangat bervariasi, tergantung lokasi, developer, hingga fasilitas. Sebagai acuan kasar:

  • Apartemen menengah di Jabodetabek: Rp400 juta-Rp800 juta
  • Apartemen premium: di atas Rp1 miliar

Gunakan simulasi KPA untuk melihat berapa cicilan per bulan sesuai harga unit yang kamu incar. Pilih tenor serta bunga sesuai kemampuan keuanganmy, jangan terlalu memaksakan diri hanya karena tergoda promo atau lokasi strategis.

Baca juga: Compound Interest: Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya

Kesimpulan

Membeli apartemen lewat skema Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) bisa jadi langkah cerdas untuk punya hunian sendiri, apalagi kalau kamu tinggal di kota besar dengan mobilitas tinggi. Namun, keputusan ini harus diambil dengan perencanaan finansial matang, dari menghitung penghasilan bersih, pengeluaran, hingga biaya tambahan yang mungkin muncul.

Sebelum mengajukan KPA, pastikan kamu sudah:

  1. Cek skor dan riwayat kredit lewat Skorlife
  2. Lihat peluang pengajuan kreditmu disetujui agar lebih percaya diri saat ajukan ke bank
  3. Gunakan fitur Manajemen Keuangan untuk bantu atur pengeluaran dan bayar tunggakan tepat waktu

Dengan persiapan matang serta strategi keuangan yang tepat, kamu bisa mewujudkan impian punya apartemen tanpa khawatir keuangan jadi berantakan.


FAQ seputar Kredit Apartemen (KPA)

  1. Apa itu Kredit Pemilikan Apartemen (KPA)?

KPA adalah fasilitas pembiayaan dari bank atau lembaga keuangan untuk membeli apartemen dengan sistem cicilan. Kamu cukup menyiapkan uang muka (DP), lalu melunasi sisanya dengan angsuran setiap bulan selama jangka waktu tertentu.

  1. Apa bedanya KPA dan KPR?

Perbedaan utama terletak pada objek pembiayaannya. KPA digunakan untuk membeli apartemen, sedangkan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) untuk membeli rumah tapak. Namun secara sistem, keduanya mirip, ada bunga, tenor, serta cicilan bulanan.

  1. Berapa lama tenor KPA biasanya ditawarkan bank?

Tenor KPA biasanya berkisar antara 5 hingga 20 tahun, tergantung kebijakan bank dan kemampuan bayar nasabah. Semakin panjang tenor, cicilan per bulan memang lebih ringan, tapi total bunga yang dibayarkan juga lebih besar.

  1. Apa yang membuat pengajuan KPA bisa ditolak?

Beberapa alasan umum antara lain skor kredit rendah, riwayat pembayaran macet, atau rasio utang terlalu tinggi. Sebelum mengajukan, cek dulu riwayat kredit dan peluang pengajuanmu lewat Skorlife agar bisa tahu seberapa besar kemungkinan disetujui dan apa yang bisa diperbaiki sebelum apply ke bank.

  1. Apa tips agar pengajuan KPA disetujui bank?

Pastikan kamu punya riwayat kredit yang baik, penghasilan stabil, hingga rasio cicilan di bawah 35% dari pendapatan bulanan. Gunakan fitur Peluang Pengajuan Kredit di aplikasi Skorlife untuk menilai kesiapan finansialmu sebelum mengajukan, serta Manajemen Keuangan untuk bantu atur pembayaran agar cicilan KPA tetap lancar setiap bulan.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments