Rumus Cara Menghitung NPL (Non-Performing Loan) Mudah & Praktis
Pelajari rumus NPL dan cara menghitung NPL untuk bank maupun individu. Tips praktis agar risiko kredit macet tetap rendah.
Pernah dengar istilah NPL tapi bingung artinya apa? Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak orang masih belum paham cara menghitung NPL dan bagaimana dampaknya bagi kesehatan finansial, baik untuk bank, bisnis, maupun pribadi.
Kali ini, kita akan bahas rumus NPL secara jelas, langkah-langkah praktis untuk menghitungnya, serta tips menurunkan risiko kredit macet. Yuk, cek informasi lengkapnya supaya kamu bisa lebih percaya diri mengelola keuangan.
Baca juga: Kredit Macet: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Apa Itu NPL?
NPL (Non-Performing Loan) adalah istilah keuangan yang digunakan untuk menunjukkan kredit bermasalah. Biasanya, kredit dikategorikan macet jika cicilan atau pokok pinjaman terlambat dibayar lebih dari 90 hari.
Kalau kamu punya pinjaman KTA (Kredit Tanpa Agunan), KPR (Kredit Pemilikan Rumah), atau kartu kredit, konsep NPL juga berlaku. Semakin tinggi NPL, semakin besar risiko gagal bayar. Mengetahui rumus NPL bisa membantu kita menilai risiko ini lebih awal.
Tip: NPL tinggi nggak selalu berarti buruk bagi seluruh bank. Tapi untuk individu, NPL tinggi bisa menandakan perlunya manajemen pembayaran lebih ketat.

Mengapa NPL Penting Diketahui?
Memahami cara menghitung NPL itu penting karena beberapa alasan:
- Menilai kesehatan kredit
Dengan mengetahui NPL, bank atau individu bisa mengevaluasi risiko pinjaman bermasalah. - Membuat keputusan finansial cerdas
Misalnya, kamu ingin ambil KPR baru. Jika NPL pribadimu rendah, peluang persetujuan lebih tinggi. - Mengelola bisnis atau portofolio pinjaman
Pebisnis juga perlu memantau NPL agar cash flow tetap sehat.
Data relevan: Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan), rata-rata NPL perbankan Indonesia per Q2 2025 sekitar 2,9%, cukup aman, tapi tetap penting untuk diikuti.
Baca juga: Apa Itu Tenor Pinjaman? Cara Memilih Tenor yang Tepat
Rumus NPL: Cara Menghitung NPL secara Sederhana
Memahami cara menghitung NPL (Non-Performing Loan) penting untuk menilai kesehatan kredit, baik untuk bank maupun pinjaman pribadi. Secara sederhana, NPL menunjukkan persentase kredit yang bermasalah dari total kredit yang diberikan.
Secara umum, rumus NPL dapat ditulis seperti ini:
NPL (%) = (Total Kredit Bermasalah ÷ Total Kredit yang Diberikan) × 100
Contoh Praktis (untuk bank):
- Total kredit bermasalah: Rp 500.000.000
- Total kredit diberikan: Rp 10.000.000.000
Maka: NPL = (500.000.000 ÷ 10.000.000.000) × 100 = 5%
Artinya, 5% dari total kredit mengalami masalah. Bank biasanya mulai memperhatikan portofolio kredit jika NPL berada di atas 5–10%, karena risiko gagal bayar meningkat.
Catatan: Rumus ini berlaku tidak hanya untuk evaluasi bank, tapi juga bisa diterapkan pada portofolio pinjaman pribadi agar lebih aware terhadap risiko kredit macet.

Cara Menghitung NPL untuk Individu
Tidak hanya bank, kamu juga bisa memantau NPL pribadi untuk menjaga riwayat kredit tetap sehat dan menghindari risiko kredit macet. Berikut langkah-langkah yang bisa diikuti:
- Hitung total pinjaman bermasalah
Catat semua pinjaman yang terlambat lebih dari 90 hari, misalnya KTA, kartu kredit, atau cicilan kendaraan. - Hitung total kredit aktif
Jumlahkan semua pinjaman yang sedang berjalan, termasuk KPR, KTA, dan cicilan kendaraan. - Gunakan rumus NPL pribadi
Masukkan angka ke rumus berikut: NPL (%) = (Pinjaman Bermasalah ÷ Total Pinjaman) × 100
Contoh Praktis (untuk individu):
- Pinjaman bermasalah: Rp 20.000.000
- Total pinjaman aktif: Rp 200.000.000
Maka: NPL = (20.000.000 ÷ 200.000.000) × 100 = 10%
Artinya, 10% dari total pinjaman aktifmu sedang bermasalah. Dengan memantau NPL pribadi secara rutin, kamu bisa:
- Mengidentifikasi risiko kredit macet lebih cepat
- Menentukan langkah preventif, misalnya menunda pinjaman baru atau mempercepat pelunasan tunggakan
- Menjaga skor kredit tetap sehat, yang penting saat ingin mengajukan KPR, KTA, atau kredit kendaraan
Tip: Layanan seperti Skorlife bisa membantumu mengecek riwayat kredit dan peluang pengajuan pinjaman agar lebih terkontrol.
Tips Menurunkan Risiko NPL
Tidak ada yang ingin terjebak utang macet, tapi beberapa langkah praktis berikut bisa membantu menurunkan risiko NPL secara signifikan:
- Bayar cicilan tepat waktu
Bahkan keterlambatan satu hari bisa menambah bunga dan denda, sehingga NPL pribadi meningkat. Buat reminder atau otomatisasi pembayaran supaya nggak terlewat. - Cek peluang pengajuan kredit
Gunakan layanan seperti Skorlife untuk mengecek peluang kreditmu disetujui sebelum mengajukan KPR, KTA, atau kredit kendaraan. Dengan ini, kamu bisa lebih percaya diri dan menghindari penolakan yang bisa berdampak pada skor kredit. - Kelola keuangan secara rutin
Pantau aliran kas dan jadwal pembayaran pinjaman secara berkala. Skorlife juga membantu mengatur pembayaran tunggakan dan budgeting sehingga risiko NPL tetap rendah, sekaligus membuat keuangan lebih tertata. - Evaluasi pinjaman secara berkala
Jangan mengambil pinjaman lebih dari kemampuan bayar. Bandingkan suku bunga, tenor, dan cicilan agar tetap nyaman. Evaluasi secara berkala membantu mengantisipasi kemungkinan kredit bermasalah sebelum terjadi.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, NPL pribadi bisa ditekan, sekaligus menjaga riwayat kredit tetap sehat untuk kebutuhan finansial di masa depan.
Baca juga: Tips & Cara Menggunakan Kartu Kredit secara Bijak
Kesimpulan
Menguasai rumus NPL dan cara menghitung NPL itu nggak sulit, kok. Dengan langkah praktis, kamu bisa:
- Menilai risiko kredit bermasalah.
- Mengatur keuangan dan cicilan lebih efektif.
- Menjaga riwayat kredit tetap sehat.
Ingat, NPL bukan hanya soal bank, ini soal kamu juga. Cek riwayat kredit, hitung NPL pribadimu, dan gunakan manajemen keuangan efektif bersama Skorlife untuk hidup finansial lebih tenang.
FAQ seputar Rumus & Cara Menghitung NPL
- Apa itu NPL?
NPL adalah persentase kredit bermasalah dari total kredit yang diberikan. Semakin rendah NPL, semakin sehat portofolio kredit. Untuk individu, ini membantu menilai apakah pinjaman seperti KTA, KPR, atau kartu kredit dikelola dengan baik dan tidak menumpuk risiko macet.
- Bagaimana rumus NPL yang umum digunakan?
Rumus NPL adalah: NPL (%) = (Kredit Bermasalah ÷ Total Kredit) × 100
Rumus ini berlaku untuk bank maupun portofolio pribadi. Dengan menghitung NPL secara rutin, kamu bisa mengetahui risiko kredit bermasalah lebih cepat dan mengambil langkah pencegahan.
- Apakah NPL hanya berlaku untuk bank?
Tidak. Individu juga bisa menghitung NPL untuk pinjaman pribadi seperti KTA, KPR, kartu kredit, atau cicilan kendaraan. Mengetahui NPL pribadi membantu menjaga skor kredit tetap sehat dan mempermudah pengajuan pinjaman di masa depan.
- Berapa NPL yang dianggap aman?
Secara umum, NPL di bawah 5% masih dianggap aman. Jika NPL mencapai 5-10%, perlu perhatian ekstra, sedangkan di atas 10% bisa menjadi sinyal risiko tinggi. Dengan memantau NPL, kamu bisa mengatur pembayaran cicilan agar tetap terkendali.
- Bagaimana cara menurunkan NPL pribadi?
Beberapa langkah efektif antara lain: bayar cicilan tepat waktu, cek peluang pengajuan kredit sebelum apply, dan kelola keuangan secara rutin. Tools seperti Skorlife bisa membantu mengatur pembayaran tunggakan, budgeting, dan memantau risiko NPL supaya riwayat kredit tetap sehat.





