Begini Cara Meningkatkan Skor Kredit Agar Pinjaman Disetujui
Skor kredit memiliki peran kunci dalam membuka pintu akses ke berbagai finansial seperti pengajuan pinjaman, kartu kredit, bahkan memperoleh pekerjaan.
Salah satu penyebab sulitnya mendapatkan fasilitas yang ditawarkan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya adalah skor kredit yang rendah.
Nah, bagi kalian yang ingin mengajukan pinjaman, KPR, atau kartu kredit, ada baiknya untuk memperhatikan skor kredit kamu terlebih dahulu.
Personal Finance kali ini akan membahas apa saja yang menjadi faktor penentu skor kredit dan bagaimana cara meningkatkan skor kredit tersebut.
Faktor-Faktor Penentu Skor Kredit
Ada lima faktor yang menentukan besarnya skor kredit seseorang. Faktor tersebut yaitu riwayat pembayaran utang, rasio penggunaan kredit, riwayat kredit, diversifikasi kredit, dan aktivitas pengajuan kredit.
Semua faktor diatas berkontribusi dalam menentukan besarnya skor kredit seseorang. Apabila kamu ingin membuat kemajuan dalam meningkatkan skor kredit, maka kamu bisa fokus di faktor yang paling membuat skor kreditmu rendah.
Misalnya, riwayat pembayaran utang kamu bagus dan tidak pernah telat membayar tagihan, riwayat kredit yang kamu miliki juga cukup lama, namun rasio penggunaan kreditmu melebihi yang seharusnya atau diatas 30%.
Maka, kamu bisa mulai dengan memperbaiki rasio penggunaan kreditmu agar berada di posisi yang rendah.
Lebih lanjut, kita akan membahas satu per satu mengenai faktor-faktor penentu skor kredit dan tips yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan skor kredit.
1. Riwayat Pembayaran Utang
Riwayat pembayaran utang memberikan informasi apakah kamu membayar utang tepat waktu atau tidak. Faktor ini merupakan faktor yang paling berkontribusi terhadap skor kredit.
Apabila kamu pernah telat membayar tagihan, maka dampaknya terhadap skor kredit akan buruk. Kamu bisa mengaktifkan fitur autodebet beserta jumlah tagihannya. Hal ini bisa meminimalisir terjadinya keterlambatan dikemudian hari.
2. Rasio Penggunaan Kredit
Selanjutnya, faktor rasio penggunaan kredit. Rasio penggunaan kredit adalah rasio antara jumlah utang yang digunakan dibandingkan dengan total kredit yang tersedia.
Misalnya, kamu memiliki total utang sebesar Rp 5 juta dan total batas kredit yang tersedia di kartu kredit kamu adalah Rp 20 juta, maka rasio penggunaan kreditnya adalah 25%.
Rasio penggunaan kredit di bawah 20% masuk dalam kategori Istimewa, sedangkan rentang rasio 21% hingga 30% termasuk dalam kategori Baik, 31% hingga 50% masuk dalam kategori yang cukup dan 50% atau lebih masuk ke dalam kategori yang Buruk.
Oleh karena itu, sebaiknya tetap menjaga rasio penggunaan kredit serendah mungkin untuk membantu skor kredit yang bagus.
3. Riwayat Kredit
Riwayat kredit menilai seberapa lama kamu memiliki akun kredit. Semakin lama riwayat kredit, maka semakin baik.
Jika usia rata-rata kredit kamu adalah 9 tahun atau lebih, dianggap sangat baik. 7 hingga 8 tahun dianggap baik, 5 hingga 6 tahun adalah cukup, dan 4 tahun atau kurang dianggap buruk.
Untuk memperbaiki riwayat kredit, maka disarankan untuk menghindari membuka akun baru yang tidak diperlukan. Pertimbangkan untuk menutup akun baru yang tidak dibutuhkan, terutama jika batas kreditnya rendah.
4. Diversifikasi Kredit
Faktor diversifikasi kredit melihat pada keberagaman jenis utang atau kredit dalam portofolio keuangan seseorang. Jenis kredit yang beragam ini memberikan dampak positif pada skor kredit seseorang. Sebab, diversifikasi kredit menunjukkan kemampuan mengelola berbagai jenis utang dengan baik.
5. Aktivitas Pengajuan Kredit
Permintaan kredit baru biasanya memiliki dampak negatif jangka pendek pada skor kredit yang akan hilang setelah beberapa bulan. Untuk memperbaiki jumlah permintaan baru, beberapa langkah dapat diambil.
Itulah cara-cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan skor kredit. Dengan memahami dan mengimplementasikan langkah-langkah tersebut, kamu bisa meningkatkan peluang untuk mendapatkan persetujuan pinjaman yang diinginkan untuk membangun pondasi keuangan yang kuat.