Sama-sama Praktis, Ini Perbedaan Kartu Kredit Vs Kartu Debit

Kartu debit dan kartu kredit, bagi sebagian masyarakat yang memiliki salah satu atau keduanya mungkin sudah familiar dan mengetahui perbedaan di antara keduanya.

Namun, bagi sebagian lain masyarakat yang belum pernah memiliki kartu tersebut, mungkin akan sedikit bingung.

Kartu debit dan kredit masing-masing memiliki keuntungan yang tentunya bisa kamu sesuaikan dengan keinginan, kebutuhan, dan juga kemampuan kondisi keuangan kamu.

Walaupun tampak sama, namun terdapat perbedaan yang mendasar dan signifikan antara keduanya. Sebelum membahas perbedaan antara keduanya, kamu bisa memahami terlebih dahulu pengertian kartu debit dan juga kartu kredit.

Cek juga: Apakah menggesek kartu kredit lebih bahaya dari chip?


Pengertian Kartu Kredit

Menurut Bank Indonesia atau BI, kartu kredit adalah Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) atas suatu transaksi keuangan dimana kewajiban membayar akan diambil oleh penerbit kartu kredit dan nasabah tersebut akan berkewajiban untuk membayar baik secara cicilan sesuai jangka waktu yang disepakati maupun pelunasan langsung kepada bank penerbit kartu kredit.

Kemudian, kamu bisa mempertimbangkan apakah kamu membutuhkan kartu kredit. Beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan untuk mengevaluasi pro dan kontra dari kartu kredit, di antaranya adalah:

1. Efek pada psikologi.

Apakah kartu kredit dapat membantu dalam transaksi rutin kamu seperti belanja bulanan atau justru mendorong tingkat konsumtif secara impulsif?

Kamu bisa tanyakan hal ini kepada diri kamu terlebih dahulu, karena terdapat kecenderungan pemilik kartu kredit akan lebih banyak berbelanja dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kartu kredit.

Banyak bank penerbit kartu kredit memiliki kerjasama dengan merchant retail ataupun marketplace. Hal ini dapat kamu manfaatkan kalau kamu adalah customer rutin dari merchants tersebut.

Keuntungan berupa cashback maupun cicilan 0% atau bisa juga poin reward yang bisa kamu belanjakan di kemudian hari. Jika ini adalah case kamu, maka kartu kredit mungkin adalah solusi untuk kamu.

Sebaliknya, kalau dengan memiliki kartu kredit tiba-tiba ada keinginan yang tidak mendesak dan tidak penting namun ada dorongan dari dalam diri kamu untuk segera memiliki produk atau menggunakan jasa tersebut, mungkin sebaiknya kamu evaluasi ulang kebutuhan kamu terlebih dahulu.

2. Alasan punya kartu kredit

Beberapa orang mungkin akan mempertimbangkan membayar hutang dengan menggunakan kartu kredit. Hal ini bisa dibilang tidak efektif dan akan berpotensi untuk merugikan kamu di masa depan.

Kenapa bisa? Pada dasarnya, kartu kredit adalah hutang kamu kepada penerbit kartu kredit. Kalau kamu membayar hutang dengan kartu kredit, maka pada dasarnya kamu membayar hutang tapi membuat hutang yang lainnya. Hutang lain yang hanya memiliki syarat berbeda namun tetap merupakan hutang.

3. Cara bayar cicilan

Kalau kamu aktif menggunakan kartu kredit, tentunya membayar nominal minimum setiap bulannya tidak akan terlalu membantu dalam menutup seluruh kewajiban tertunggak dan dengan bunga yang bergulung, tentunya kamu akan dirugikan.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memikirkan bagaimana kamu akan membayar kewajiban tersebut dan pertimbangkan sumber pendapatan juga untuk bisa melihat nominal kemampuan membayar agar terhindar dari blacklist BI Checking atau yang sekarang dikenal sebagai laporan SLIK OJK atau IDEB.

4. Jumlah limit

Tidak sedikit bank yang menawarkan kartu kredit dengan limit jauh di atas pendapatan. Hal ini sebaiknya kamu waspadai, silahkan terlebih dahulu kamu pertimbangkan pendapat bulanan dan pengeluaran rutin.

Limit tinggi memang menggoda, namun lebih bijaksana kalau kamu dapat menahan diri dan fokus kepada kebutuhan dan kemampuan.

Dengan penggunaan yang bijak, kartu kredit dengan segala penawarannya dapat dimanfaatkan karena menawarkan solusi pembayaran dengan jangkauan yang luas.


Pengertian Kartu Debit

Kartu debit adalah kartu yang dapat kamu gunakan untuk melakukan transaksi keuangan elektronik dan transaksi selain dalam bentuk uang tunai.

Kalau pada kartu kredit terdapat limit atau batas maksimal transaksi, pada kartu debit terdapat saldo yaitu jumlah uang yang kamu miliki pada kartu debit tersebut.

Saldo ini dapat kamu kurangi dan tambahkan melalui setor tunai melalui teller bank ataupun setor pada mesin ATM. Bisa juga kamu melakukan transfer online melalui i-banking ataupun aplikasi m-banking.

Di zaman cashless seperti saat ini, kepemilkan kartu debit terbilang penting karena kamu sudah tidak lagi perlu membawa uang tunai dalam jumlah yang terlalu banyak. Oleh karena itu, kartu debit merupakan salah satu dari solusi transaksi keuangan yang praktis.


Perbedaan Kartu Kredit dan Kartu Debit

Terdapat perbedaan mendasar dan signifkan antara kartu kredit dengan kartu debit, beberapa di antaranya adalah:

Fisik kartu

Saat ini, sebenarnya sudah tidak terlalu banyak perbedaan fisik antara keduanya. Namun, pada umumnya pada kartu debit akan terdapat keterangan debit yang dicetak pada kartu.

Kemudian, pada kartu kredit akan terdapat nama kamu tercetak embossed (muncul), sedangkan pada kartu debit instan tidak terdapat nama kamu kecuali kamu request kepada pihak bank.

Limit dan saldo

Pada kartu kredit, terdapat limit yang ditentukan oleh pihak bank penerbit kartu kredit setelah mempertimbangkan kemampuan membayar kamu berdasarkan penghasilan bulanan.

Pada kartu debit, yang ada hanyalah saldo. Artinya, jumlah yang bisa kamu gunakan adalah sejumlah saldo yang kamu miliki pada kartu debit tersebut.

Biaya tanggungan

Pada kartu kredit, beberapa biaya yang harus kamu perhatikan adalah:

  • Biaya tahunan
  • Biaya transaksi
  • Biaya denda keterlambatan
  • Biaya bunga
  • Biaya materai, dan lain-lain.

Pada kartu debit, kamu akan dikenakan biaya administrasi bulanan, penarikan uang tunai dari ATM bank berbeda, transfer ke bank lain, penggantian kartu yang rusak atau hilang, dan beberapa biaya lainnya.

Mekanisme pembayaran:

Kedua kartu menggunakan pin yang bersifat unik dan pribadi. Namun, pada kartu kredit umumnya merchant akan meminta kamu untuk menandatangi struk pembayaran.

Solusi transaksi keuangan

Keduanya menawarkan solusi transaksi keuangan yang berbeda. Kartu kredit, mengizinkan kamu untuk bertransaksi sesuai dengan limit kamu walaupun kamu tidak memiliki uang sejumlah transaksi.

Hal ini dapat memudahkan bagi sebagian besar orang. Pada debit, setiap transaksi keuangan akan mengurangi saldo kamu yang artinya uang kamu akan secara langsung berkurang.

Promo

Begini cara memandangnya, kartu kredit mendorong kamu untuk berhutang sehingga banyak sekali promo yang ditawarkan karena akan mendatangkan profit bagi bank berupa bunga.

Berbanding terbalik dengan debit, bank tidak menghasilkan profit. Itulah alasan mengapa lebih banyak promo kartu kredit dibandingkan dengan kartu debit.

Namun hal ini dapat kamu akali dengan cara manfaatkan promo dan bayar lunas sebelum jatuh tempo sehingga kamu hanya harus membayar pokok hutang tanpa tergulung dengan bunga.

Syarat kepemilikan

Normalnya, untuk kamu yang memiliki kartu kredit dari bank tertentu, kamu tidak perlu menjadi nasabah di bank tersebut walaupun tentunya kalau kamu merupakan nasabah maka lebih besar kesempatan pengajuan kamu untuk diterima.

Untuk kartu debit, kamu harus menjadi nasabah dari suatu bank tertentu dan menyimpan sejumlah uang pada rekening pribadi kamu. Setelah itu, barulah kartu debit terbit sebagai bukti kepemilikan rekening dan alat pembayaran yang sah.

Apakah sekarang kamu sudah mengetahui perbedaan antaran kartu kredit dengan kartu debit? Tentunya sudah, ya. Keduanya menawarkan manfaat yang berbeda dan semuanya bisa kamu nikmati tentunya dengan pemakaian yang bijak, ya!

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments