Cara Hitung THR Sesuai Aturan Terbaru dengan Contoh Perhitungannya

Pelajari cara hitung THR sesuai aturan terbaru, lengkap dengan contoh perhitungan dan tips kelola keuangan dengan bijak.

Tunjangan Hari Raya (THR) selalu jadi momen yang paling ditunggu-tunggu bagi karyawan. Selain jadi tambahan penghasilan, THR sering dianggap “bonus” untuk menutup berbagai kebutuhan saat hari raya, mulai dari belanja kebutuhan pokok, mudik, hingga sedikit untuk bersenang-senang. Namun, banyak yang masih bingung soal cara hitung THR sesuai aturan terbaru. Memahami perhitungannya nggak cuma memastikan hakmu terpenuhi, tapi juga membantu kamu merencanakan penggunaan uang dengan lebih bijak dan strategis. Yuk, kita ulas secara lengkap dan praktis agar THR kamu bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin!

Baca juga: Contoh Surat Perjanjian Hutang dan Surat Pernyataan Hutang yang Benar

Apa Itu THR dan Siapa yang Berhak Mendapatkan THR?

THR adalah tunjangan tambahan yang wajib diberikan perusahaan menjelang hari raya keagamaan. Fungsinya jelas: membantu menutup pengeluaran ekstra, mulai dari belanja kebutuhan pokok, biaya mudik, hingga persiapan perayaan. THR sering dianggap sebagai “bonus wajib” yang bisa meringankan beban finansial karyawan saat momen spesial.

Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2016, semua karyawan berhak menerima THR, yaitu:

  1. Karyawan tetap
  2. Karyawan kontrak atau harian lepas yang sudah bekerja minimal 1 bulan

Catatan penting: THR harus dibayarkan paling lambat 7 hari sebelum hari raya. Ini berarti HR perusahaan dan karyawan perlu memastikan hak ini diterima tepat waktu, agar persiapan hari raya tidak terganggu.

Tips & Panduan Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Sumber gambar: Freepik

Aturan dan Perhitungan THR

Cara menghitung THR berbeda tergantung masa kerja karyawan. Berikut panduannya:

1. Karyawan dengan Masa Kerja ≥ 12 Bulan

  • Rumus: THR = 1 bulan gaji penuh
  • Contoh: Gaji Rp5.000.000 → THR = Rp5.000.000

2. Karyawan dengan Masa Kerja < 12 Bulan

  • Rumus: THR = (Gaji bulanan × Masa kerja dalam bulan) ÷ 12
  • Contoh: Masa kerja 8 bulan, gaji Rp4.500.000 → THR = (4.500.000 × 8) ÷ 12 = Rp3.000.000

Setelah memahami cara hitung THR, kamu bisa memperkirakan jumlah yang akan diterima dan merencanakan penggunaan uang dengan lebih bijak, sehingga THR tidak hanya habis untuk konsumsi, tapi juga bisa mendukung pengelolaan keuangan jangka pendek maupun panjang.

Baca juga: Apa Itu Rekening Dormant dan Dampaknya pada Keuangan

Contoh Cara Perhitungan THR

Nama Karyawan Masa Kerja Gaji Bulanan THR
Budi 14 bulan 5.000.000 5.000.000
Sari 8 bulan 4.500.000 3.000.000
Andi 12 bulan 6.000.000 6.000.000

Melalui tabel ini, kamu bisa lebih mudah melihat perbedaan perhitungan THR antara karyawan tetap dan yang belum genap setahun bekerja. Hal ini membantu karyawan merencanakan pengeluaran atau alokasi dana THR secara lebih tepat.

Apa Itu Funding - Funding Adalah
Sumber gambar: Freepik

Strategi Cerdas Mengelola THR

THR bukan hanya untuk belanja kebutuhan hari raya. Jika dimanfaatkan dengan bijak, THR bisa membantu memperbaiki kondisi finansial jangka pendek maupun panjang. Berikut strategi praktis:

1. Bayar Tunggakan Lebih Dulu

Gunakan sebagian THR untuk melunasi tagihan kartu kredit atau pinjaman yang menumpuk. Dengan membayar lebih awal, kamu bisa mengurangi beban bunga yang bisa mencapai jutaan rupiah per tahun. Selain itu, membayar tunggakan lebih dulu membantu menjaga cash flow tetap sehat.

2. Sisihkan Dana Darurat

Minimal 20-30% THR sebaiknya ditabung untuk kebutuhan mendesak. Statistik menunjukkan 60% orang Indonesia belum punya dana darurat, sehingga menyisihkan sebagian THR menjadi langkah penting untuk keamanan finansial. Dengan dana darurat yang cukup, kamu nggak perlu khawatir menghadapi kebutuhan mendadak seperti biaya kesehatan atau perbaikan rumah.

3. Investasi Ringan

Sisihkan sebagian THR untuk instrumen investasi jangka pendek, seperti deposito atau reksa dana pasar uang. Cara ini membuat uang THR tetap bertumbuh sambil tetap mudah dicairkan ketika dibutuhkan. Dengan strategi ini, THR bisa lebih dari sekadar konsumsi sesaat, tapi juga mulai membangun aset keuanganmu.

4. Gunakan Tools Keuangan

Dengan Skorlife, pengelolaan THR jadi lebih mudah dan strategis:

  • SkorPintar: Kelola semua kartu kredit dalam satu portal, cek jatuh tempo, dan analisis pola penggunaan agar tagihan lebih terkendali.
  • Manajemen Keuangan: Rekomendasi pembayaran tunggakan dan pengaturan budget agar THR lebih optimal.
  • Peluang Pengajuan Kredit: Lihat peluang pengajuan KPR, kredit kendaraan, atau pinjaman lainnya sehingga kamu lebih percaya diri dan terencana.

Dengan bantuan tools ini, THR nggak hanya habis untuk kebutuhan mendesak, tapi juga bisa dimanfaatkan secara strategis untuk perencanaan keuangan jangka panjang, menabung, dan investasi ringan. Dengan sedikit perencanaan, setiap rupiah THR bisa bekerja lebih maksimal untuk masa depanmu.

Baca juga: Dampak Negatif Pinjaman Online bagi Keuangan

Kesimpulan

Memahami cara hitung THR sesuai aturan terbaru membuat kamu lebih siap secara finansial. Dengan strategi penggunaan THR yang tepat, mulai dari lunasi tunggakan hingga investasi ringan, THR bisa memberi manfaat maksimal.

Memanfaatkan tools seperti Skorlife membantu mengelola kartu kredit, peluang pengajuan kredit, dan manajemen keuangan dengan lebih mudah. Dengan begitu, setiap rupiah THR bekerja untuk kesejahteraanmu, bukan hanya untuk pengeluaran sesaat.

FAQ seputar THR (Tunjangan Hari Raya)

1. THR dihitung dari gaji apa?

THR biasanya dihitung berdasarkan gaji pokok bulanan. Untuk karyawan tetap dengan masa kerja ≥ 12 bulan, THR sama dengan 1 bulan gaji pokok. Untuk karyawan dengan masa kerja < 12 bulan, THR dihitung proporsional sesuai lama bekerja. Selain gaji pokok, beberapa perusahaan juga menambahkan komponen tunjangan tetap lainnya, tapi umumnya gaji pokok menjadi dasar utama perhitungan.

2. THR biasanya diberikan kapan?

THR harus dibayarkan paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan, sesuai aturan Permenaker Nomor 6 Tahun 2016. Banyak perusahaan memilih membayar beberapa hari atau minggu sebelumnya agar karyawan punya cukup waktu untuk mempersiapkan kebutuhan hari raya.

3. Apa saja Komponen THR?

Secara umum, komponen THR terdiri dari:

  • Gaji pokok (dasar utama perhitungan)
  • Tunjangan tetap (jika ada, seperti tunjangan transport atau makan yang dibayarkan rutin)
  • Bonus lain biasanya tidak termasuk THR, kecuali diatur khusus dalam kontrak kerja

4. Apakah pegawai magang dan paruh waktu mendapat THR?

  • Pegawai magang: Biasanya tidak wajib menerima THR, kecuali diatur berbeda oleh perusahaan.
  • Pegawai paruh waktu atau kontrak: Berhak menerima THR jika sudah bekerja minimal 1 bulan. Perhitungannya proporsional sesuai masa kerja.

5. Apakah THR terkena pajak?

Ya, THR termasuk penghasilan kena pajak, tapi ada batas PTKP yang membuat sebagian karyawan menerima THR bebas pajak. Biasanya perusahaan sudah menghitung dan memotong pajak sesuai aturan PPh 21. Maka dari itu, karyawan tinggal menerima THR bersih yang siap digunakan.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments