Contoh Surat Perjanjian Hutang dan Surat Pernyataan Hutang yang Benar

Pelajari cara membuat surat perjanjian hutang dan surat pernyataan hutang yang benar, aman, dan sah secara hukum.

Hutang itu wajar, tapi masalahnya sering muncul kalau nggak ada bukti tertulis. Nah, di sinilah pentingnya surat perjanjian hutang dan surat pernyataan hutang. Dokumen ini nggak cuma buat formalitas, tapi melindungi kedua belah pihak dari potensi perselisihan. Yuk, kita bahas lebih lengkap supaya kamu bisa buat dokumen yang aman serta sah secara hukum.

Baca juga: Apa itu P2P Lending? Pengertian, Manfaat dan Cara Kerjanya

Apa Itu Surat Perjanjian Hutang dan Surat Pernyataan Hutang?

Kalau kamu baru pertama kali dengar, mungkin bingung bedanya. Simpelnya:

  • Surat perjanjian hutang adalah kontrak resmi antara pemberi dan penerima pinjaman. Dokumen ini memuat informasi penting seperti jumlah hutang, bunga (jika ada), tanggal jatuh tempo, mekanisme pembayaran, hingga konsekuensi bila terlambat membayar.
  • Surat pernyataan hutang lebih ke pengakuan tertulis dari pihak yang berhutang. Fungsinya sebagai bukti sah bahwa seseorang memiliki kewajiban untuk membayar hutang, tapi biasanya lebih sederhana daripada perjanjian hutang.

💡 Tips: Kalau hutangmu nominalnya besar atau melibatkan pihak yang belum terlalu dikenal, selalu gunakan surat perjanjian hutang agar lebih aman. Untuk pinjaman kecil antar teman, surat pernyataan hutang bisa jadi opsi praktis.

Contoh Surat Perjanjian Hutang

Contoh Surat Perjanjian Hutang yang Benar

Berikut contoh format surat perjanjian hutang yang bisa langsung kamu adaptasi:


 

SURAT PERJANJIAN HUTANG

 

Pada hari ini, [tanggal], kami yang bertanda tangan di bawah ini:

  1. Nama: [Nama Pemberi Pinjaman]

    Alamat: [Alamat]

    Sebagai pemberi pinjaman.

  1. Nama: [Nama Penerima Pinjaman]

    Alamat: [Alamat]

    Sebagai penerima pinjaman.

 

Dengan ini menyatakan bahwa Penerima Pinjaman telah menerima uang sebesar Rp [jumlah] dari Pemberi Pinjaman. Pinjaman ini harus dikembalikan paling lambat tanggal [tanggal jatuh tempo] dengan bunga [jika ada].

Apabila terjadi keterlambatan pembayaran, Penerima Pinjaman bersedia membayar denda sebesar [jumlah atau persentase].

Demikian surat perjanjian ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dipatuhi bersama.

 

[Tempat, Tanggal]  

[Tanda tangan Pemberi Pinjaman]         [Tanda tangan Penerima Pinjaman]

[Tanda tangan Saksi 1]                           [Tanda tangan Saksi 2]


Tips Tambahan:

  • Cantumkan saksi untuk memperkuat legalitas.
  • Gunakan materai jika jumlah hutang signifikan.
  • Simpan salinan digital dan fisik untuk referensi.

Baca juga: 8 Ciri-ciri Pinjaman Online Legal dan Cara Ceknya

Contoh Surat Pernyataan Hutang

Kalau ingin lebih ringkas, surat pernyataan hutang bisa digunakan sebagai bukti tertulis. Berikut contohnya:


 

SURAT PERNYATAAN HUTANG

 

Saya, [Nama Pihak Berhutang], dengan ini menyatakan bahwa saya berhutang sebesar Rp [jumlah] kepada [Nama Pihak Pemberi]. Hutang ini akan saya lunasi paling lambat tanggal [tanggal].

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

 

[Tempat, Tanggal]  

[Tanda Tangan Pihak Berhutang]


Meskipun formatnya sederhana, dokumen ini tetap sah serta bisa menjadi bukti resmi bila ada perselisihan.

cara dan syarat KUR BNI
Sumber gambar: Freepik

Tips Praktis Membuat Surat Perjanjian dan Pernyataan Hutang

1. Detail itu penting 

Tuliskan semua informasi penting seperti jumlah hutang, tanggal jatuh tempo, bunga (jika ada), metode pembayaran, hingga denda bila terlambat. Semakin jelas detailnya, semakin kecil risiko salah paham antara pemberi dan penerima hutang. Misalnya, cantumkan apakah pembayaran bisa dicicil atau harus sekaligus, hingga kapan denda mulai berlaku.

2. Gunakan bahasa jelas dan formal tapi tetap ramah 

Hindari istilah hukum yang bikin bingung. Gunakan kalimat sederhana tapi sopan, sehingga semua pihak mengerti maksud dokumen tanpa perlu bantuan profesional. Contohnya, tulis “Hutang harus dibayar paling lambat tanggal…” daripada istilah hukum yang panjang serta rumit.

3. Materai dan saksi 

Menambahkan materai dan saksi bukan sekadar formalitas. Materai memperkuat dokumen secara hukum, sementara saksi bisa jadi bukti tambahan kalau terjadi perselisihan. Pastikan saksi adalah orang yang netral serta dipercaya kedua pihak.

4. Simpan salinan 

Simpan versi digital dan fisik dari dokumen. Dokumen digital memudahkan akses cepat, sedangkan dokumen fisik bisa berguna jika ada masalah hukum atau pihak lawan menolak versi digital.

5. Update jika ada perubahan 

Jangan biarkan dokumen lama tidak sesuai kondisi baru. Misalnya, kalau ada tambahan pinjaman atau perubahan tanggal pembayaran, buat addendum atau versi baru dari surat perjanjian atau pernyataan hutang. Ini memastikan semua pihak selalu mengikuti kesepakatan terbaru.

Baca juga: KTA (Kredit Tanpa Agunan): Pengertian, Manfaat, Syarat dan Cara Pengajuannya!

Kapan Perlu Membuat Surat Perjanjian atau Pernyataan Hutang?

Tidak semua hutang wajib pakai dokumen resmi, tapi disarankan kalau:

  • Nominalnya besar, misal pinjaman modal usaha atau KTA (Kredit Tanpa Agunan).
  • Pihak yang terlibat belum terlalu dikenal.
  • Transaksi bisnis atau investasi yang berisiko.

Dengan dokumen resmi, risiko perselisihan bisa diminimalkan. Statistik menarik: sekitar 60% kasus sengketa hutang terjadi karena tidak ada bukti tertulis. Jadi, surat perjanjian atau pernyataan hutang itu sebenarnya investasi kecil untuk keamanan finansialmu.

Mengelola Hutang Lebih Cerdas dengan Skorlife

Selain bikin dokumen hutang yang benar, penting juga mengelola hutang secara pintar. Dengan Skorlife, kamu bisa:

  • SkorPintar: Pantau semua kartu kredit dalam satu portal, cek jatuh tempo, dan dapat analisis pola penggunaan.
  • Cek Riwayat Kredit: Pastikan catatan hutang bersih sebelum ajukan pinjaman baru.
  • Peluang Pengajuan Kredit: Lihat peluang disetujui KPR, kredit kendaraan, atau pinjaman lainnya.
  • Manajemen Keuangan: Atur pembayaran tunggakan dan budget dengan rekomendasi pintar.

Dengan cara ini, bukan cuma dokumen hutangmu yang rapi, tapi juga keuangan sehari-hari lebih terkontrol.

Baca juga: DBR: Cara Menghitung Rasio Utang dan Pentingnya dalam Pengajuan Kredit

Kesimpulan

Membuat surat perjanjian hutang atau surat pernyataan hutang yang benar itu mudah asal tahu format dan detail penting. Dokumen ini melindungi kedua belah pihak serta mencegah risiko perselisihan. Jangan lupa gunakan tools seperti Skorlife untuk kelola keuangan lebih cerdas, supaya hutang bukan lagi beban, tapi terekam serta terkontrol dengan baik.


FAQ seputar Surat Perjanjian Hutang

  1. Apa perbedaan surat perjanjian hutang dan surat pernyataan hutang?

Surat perjanjian hutang bersifat lebih formal dan mengikat secara hukum, biasanya memuat detail lengkap seperti jumlah hutang, bunga, jatuh tempo, hingga denda. Sedangkan surat pernyataan hutang adalah pengakuan tertulis sederhana yang berfungsi sebagai bukti kewajiban membayar, cocok untuk transaksi yang lebih santai atau nominal lebih kecil.

  1. Apakah surat pernyataan hutang sah secara hukum?

Ya, sah secara hukum jika memuat informasi lengkap tentang hutang, ditandatangani oleh pihak berhutang, dan dicantumkan materai bila diperlukan. Meskipun lebih sederhana, dokumen ini tetap bisa menjadi bukti sah jika terjadi perselisihan.

  1. Apakah perlu materai untuk surat perjanjian hutang?

Disarankan, terutama untuk nominal besar. Materai menambah kekuatan hukum dokumen serta membuatnya lebih mudah diterima jika dibawa ke pengadilan atau proses hukum lainnya.

  1. Bisa buat surat perjanjian hutang antar teman?

Bisa, bahkan sangat disarankan untuk jumlah yang signifikan. Dengan dokumen resmi, kamu bisa menghindari salah paham dan tetap menjaga hubungan baik karena semua kesepakatan tertulis dengan jelas.

  1. Apa risiko kalau tidak membuat surat perjanjian hutang?

Tanpa dokumen resmi, klaim pembayaran atau bukti transaksi akan sulit jika terjadi perselisihan. Hal ini bisa membuat proses penagihan lebih rumit dan memerlukan bukti tambahan, bahkan bisa menimbulkan konflik personal.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments