Memahami Cash Flow: Ketahui Jumlah Arus Kas Bebas

Pernahkah kamu bertanya-tanya kemana perginya uangmu setelah memeriksa bank statement rekening pribadi? Atau dibikin kaget karena tagihan kartu kredit yang membengkak? 

Itulah pentingnya melacak setiap pemasukan dan pengeluaran keuangan. Melacak setiap pemasukan dan pengeluaran merupakan langkah dasar dalam mengelola keuangan yang efektif. 

Di Personal Finance kali ini, kita akan membahas bagaimana cara menghitung arus kas bebas (free cash flow) atau uang yang masih tersedia setiap bulan setelah kamu membayar semua tagihan. 

Selain itu, cara meningkatkan jumlah arus kas bebas juga akan kita bahas disini. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Apa itu Arus Kas Bebas?

Arus kas bebas atau free cash flow mengacu pada sisa uang yang tersedia setelah dikurangi semua pengeluaran dari total pemasukan. 

Sisa uang ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti menabung, investasi, membayar utang, atau memenuhi kebutuhan finansial lainnya.

Secara matematis, arus kas bebas dapat dihitung dengan rumus sederhana di bawah ini:

 

Arus Kas Bebas = Total Pemasukan – Total Pengeluaran

 

Total pemasukan adalah jumlah uang yang diterima atau diperoleh yang mencakup semua sumber pendapatan, baik yang berasal dari gaji, pendapatan investasi, penghasilan sampingan atau sumber pendapat lainnya.

Sedangkan, total pengeluaran mencakup semua biaya dan pengeluaran yang harus dipenuhi oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari, misalnya belanja bulanan, tagihan listrik, tagihan kartu kredit, ataupun pembayaran premi asuransi. 

Agar bisa memahami apa saja yang termasuk dalam biaya pengeluaran, kamu bisa lihat riwayat transaksi rekeningmu selama tiga bulan terakhir.

Berikut adalah contoh perhitungan arus kas bebas:

  1. Total Pemasukan
    • Gaji bulanan: Rp 8.000.000
    • Dividen saham: Rp 200.000
    • Pendapatan sampingan: Rp 1.000.000
    • Total pemasukan: Rp 9.200.000
  2. Total Pengeluaran
    • Belanja bulanan: Rp 2.000.000
    • Tagihan utilitas: Rp 500.000
    • Cicilan mobil: Rp 2.000.000
    • Total pengeluaran: Rp 4.500.000
  3. Perhitungan Arus Kas Bebas 
    • Arus Kas Bebas = Total Pemasukan – Total Pengeluaran
      Arus Kas Bebas = Rp 9.200.000 – Rp 4.500.000
      Arus Kas Bebas = Rp 4.700.000

Dalam contoh di atas, jumlah arus kas bebas yakni sebesar Rp 4.700.000. Ini menunjukkan bahwa setiap bulannya, ada Rp 4.700.000 yang tersisa setelah memenuhi semua kewajiban dan pengeluaran.

Uang tersebut bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti menabung, investasi, atau memenuhi tujuan keuangan lainnya sesuai kebutuhan dan prioritas. 

Karena jumlah pengeluaran lebih sedikit dibanding total pemasukan, maka dapat kondisi tersebut dapat dikatakan surplus. 

Sebaliknya, jumlah pengeluaran yang melebihi total pemasukan disebut defisit yang merupakan indikator negatif karena menunjukkan adanya kekurangan dana yang harus dipenuhi.

Menghitung dan memahami arus kas dapat membantu merencanakan anggaran dengan lebih baik dan menetapkan tujuan yang realistis untuk meningkatkan keuangan kamu.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments